www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Tiga dosen yang tergabung dalam tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembangkan potensi UMKM melalui publikasi dan pengenalan produk.
Ketua tim PKM, Rindu Puspita Wibawa, S.Kom., M.Kom, menyatakan keresahannya ketika menemukan banyak UMKM potensial yang belum memaksimalkan teknologi dalam mengolah maupun memasarkan produk yang mereka buat.
"Banyak UMKM yang belum terpublikasikan produknya, padahal punya ide menarik dan bernilai jual tinggi. Apalagi kalau tempatnya terpencil. Biar bisa dijangkau luas, mereka perlu dibuat website sebagai media promosi dan memudahkan dalam pengenalan produk pada pasar yang lebih luas," ujarnya.
Hal tersebut melatarbelakangi PKM yang dipimpinnya untuk membuat sebuah gerakan yang dapat membantu UMKM dalam memasarkan produk dengan jangkauan yang lebih luas. Bersama dengan anggota tim lainnya yakni Endah Susanti, S.Kom., M.Kom dan Ghea Sekar Palupi, S.Kom., M.I.M, Rindu Puspita menjalankan PKM berjudul "Pengembangan Website Sebagai Sarana Pemasaran UMKM Rooslin".
UMKM Rooslin berdiri pada 2020 ketika pandemi tengah merebak di Indonesia. UMKM ini dirintis secara gotong royong dalam mengolah bunga mawar yang tersedia melimpah untuk menjadi berbagai produk berdaya jual. UMKM yang terletak di Dusun Bruno, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk ini memproduksi berbagai olahan mawar dengan cara tradisional.
www.unesa.ac.id
Beberapa produk yang dibuatnya seperti sari mawar, teh mawar, dodol mawar, dan sirup mawar. Saat ini, UMKM Rooslin memiliki 10 karyawan yang membantu dari proses produksi hingga pemasaran dari produk olahan mawar yang mereka jual.
Aneka olahan mawar ini awalnya hanya dipasarkan secara tradisional di sekitaran nganjuk. Ditambah lagi, produk yang dibuat oleh UMKM Rooslin tanpa pengawet sehingga membuat hasil olahannya tidak bertahan lama.
"Produk UMKM Rooslin ini unik. Jika biasanya kita menemukan olahan dari bunga melati, kali ini berbeda karena menggunakan bunga mawar sebagai bahan bakunya," ungkap Rindu Puspita.
Guna meningkatkan jangkauan produk UMKM tersebut, tim PKM mendesain website yang bisa menjadi sarana pengenalan produk UMKM Rooslin pada khalayak umum.
Ada banyak informasi mengenai UMKM Rooslin dan produknya dalam website, https://rooslin-nganjuk.com/. Mulai dari gambaran umum mengenai olahan bunga mawar, pengenalan produk, informasi mengenai alamat, cara pemesanan serta konten dan dokumentasi yang menarik.
“Dari situ kami harap dapat meningkatkan persentase penjualan dari UMKM Rooslin yang tentunya dapat berdampak pada pemasukan para karyawannya," tambahnya.
Program pembuatan website ini akan dipantau secara berkala untuk melihat perkembangan yang terjadi pada pemasaran dan penjualan produk UMKM Rooslin. Diharapkan juga dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan UMKM Rooslin.
Langkah ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan UMKM Rooslin menjadi produk unggulan kabupaten Nganjuk yang bisa menjadi potensi wisata edukasi maupun produsen dengan skala yang lebih besar.
"Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan kewajiban dari dosen. Dengan membagikan ilmu di masyarakat, saya harap dapat membantu masyarakat untuk menjalankan roda ekonominya sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah tersebut," harap Rindu Puspita. []
***
Reporter: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim PKM
Share It On: