Prof. Dr. Madlazim, M.Si bersama Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. dalam kesempatan diskusi
Unesa.ac.id, SURABAYA—Jajaran pimpinan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menerima kunjungan dan benchmarking pimpinan Universitas Terbuka (UT) Tangerang Selatan di Ruang Rapat Lantai 8, Gedung Rektorat, UNESA Kampus 2 Lidah Wetan Surabaya pada Senin, 8 Januari 2024.
Studi banding yang dihadiri jajaran bidang akademik UT guna membahas terkait pembukaan program studi baru, penerimaan mahasiswa asing, pengelolaan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dan internasionalisasi program studi.
Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat kerja sama serta meningkatkan frekuensi diskusi terkait ranah akademik dan aspek lain yang relevan, sehingga penerapannya di UT dapat dilakukan dengan optimal.
Jajaran Pimpinan membahas pembukaan prodi, internasionalisasi dan rekognisi
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., menyambut dengan hangat kedatangan jajaran akademik UT. Menurutnya, kerja sama antar perguruan tinggi penting diperkuat di segala aspek.
“Semoga makin banyak diskusi serta kolaborasi yang akan membawa manfaat di masa yang akan datang. Keberhasilan yang telah diraih oleh UNESA adalah hasil dari sinergi yang kuat antara semua pihak yang terlibat,” ucapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Direktur Akademik UNESA, Prof. Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes., dan jajarannya ini, Kepala Seksi Pembukaan Program Studi Baru/Fakultas, Ika Diyah Candra Arifah, S.E., M.Com., menjabarkan sistem pembukaan program studi baru mulai dari teknis, langkah, hingga penutupan program studi dan hal-hal terkait lainnya.
Foto bersama jajaran pimpinan Unesa dan UT Tangerang Selatan
Kepala Subdirektorat Urusan Internasional, Asrori, S.S., M.Pd., menjabarkan sistematika pelaksanaan internasionalisasi program studi dan penerimaan mahasiswa asing. Terdapat beberapa hal yang disorot, yakni, sistem pembukaan kelas internasional, perbedaan tiap program, serta penerimaan mahasiswa asing.
Asrori menjelaskan, terkait internasionalisasi program studi, mulai 2023, UNESA diwajibkan memiliki International Undergraduate Program (IUP). Perbedaan utama dengan program reguler terletak pada proses pembelajaran.
Selain itu, terdapat pula program beasiswa yang ditawarkan UNESA, salah satunya adalah Developing Countries Partnership (KNB). Saat ini UNESA menjadi salah satu host KNB selain 21 kampus lainnya di Indonesia. Tahun ini, total terdapat 6 mahasiswa asing yang terdaftar mengikuti program tersebut.
Kepala Pusat RPL, Awang Dharmawan, S.Ikom., M.A., menyampaikan beberapa hal terkait RPL. Menurutnya, hal yang perlu diperhatikan adalah penguatan pedoman RPL di internal.
“Program ini dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga. Saat ini UNESA tengah bekerja sama dengan Magetan dan Pemerintah Kota Surabaya. Terkait pelaksanaannya sendiri, pegawai yang telah memiliki pengalaman kerja akan memilih prodi yang terkait dengan bidangnya,” jelasnya.
***
Reporter: Erza Angelia Putri
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: