www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Pusat Studi Literasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (UNESA) menyelenggarakan Sarasehan Dalam Jaringan (Sadaring) seri 2 tentang Karakter, Literasi dan Numerasi pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Sadaring dengan tema “Karakter, Literasi dan Numerasi dalam Profil Pelajar Pancasila itu merupakan persembahan untuk Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd., yang sebentar lagi purnatugas. Prof Muchlas merupakan guru besar bidang Manajemen Pendidikan sekaligus rektor UNESA periode 2010-2014.
Sebagai pembicara, selain Prof. Samani juga hadir Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Drs. Sumarno, M.Hum., dan Guru Binus International School, Bekasi, Nur Chasanah. Pemateri tersebut ditemani moderator, Anas Ahmadi dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA.
Ketua pelaksana, Septina Alrianingrum, S.S., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan dengan tema spesial tersebut bertujuan untuk menggali persoalan karakter dan literasi kaitannya dengan profil pelajar Pancasila. “Karakter dan literasi menjadi perhatian kita bersama. Ini menjadi poin penting dalam prose pendidikan kita di Indonesia. Karakter dan literasi memegang peran kunci,” ujarnya.
Selain itu, acara tersebut juga persembahan untuk Prof Samani yang akan mengakhiri tugas-tugas akademiknya sebagai ASN di UNESA. “Tentu kita berharap, prof bisa terus berkiprah dalam kegiatan-kegiatan lain dan bersinergi dengan UNESA. Terus berkarya untuk Indonesia. Karya-karyanya terus dinanti generasi,” ucapnya.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Maspiyah, M.Kes., yang mewakili rektor UNESA mengatakan bahwa topik yang dibahas dalam kegiatan tersebut cukup krusial, karena berkaitan langsung dengan kebijakan atau kurikulum merdeka belajar pada jenjang sekolah dasar dan menengah yang berfokus pada pencapaian karakter yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Di antara kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam profil pelajar Pancasila yaitu kompetensi literasi dan numerasi. “Semoga setelah sesi sarasehan ini para sahabat UNESA memperoleh manfaat dan semangat untuk terus mendampingi dalam pengembangan karakter literasi, numerasi, peserta didik. Saya optimistis ini akan membuahkan manfaat bagi masa depan yang lebih menarik,” harapnya.
Pada sesi materi, Prof. Muchlas Samani menyampaikan, karakter memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan seseorang. Pertumbuhan mindset merupakan bagian dari karakter yang berwujud rasa ingin tahu, berpikir terbuka, keyakinan diri dan masih banyak lagi.
“Jangan menyepelekan soal karakter. Ini menjadi bagian dari kunci kesuksesan seseorang. Karena itu, karakter Pancasila ini perlu ditanamkan sejak dini. Tentu tidak dengan hafalan, tetapi dari tauladan dan contoh yang dibiasakan untuk mereka, dari gurunya maupun dari orang tuanya,” tukasnya.
Sesi selanjutnya, Sumarno menambahkan, karakter bangsa dibentuk dari fungsi Pancasila. Upaya ini berhasil karena mampu membangun karakter bangsa sampai sekarang ini. Karakter dan literasi bangsa sangat ditentukan budaya membaca dan menulis. Membaca, lanjutnya, tidak hanya yang tersurat tetapi juga yang tersirat.
Ia merisaukan tingkat literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah, yaitu peringkat 115 dunia. Menurutnya, literasi ini tidak hanya soal membaca. Namun bagian dari berbahasa dalam berkomunikasi.
”Literasi numerasi adalah literasi yang erat kaitan dengan banyak simbol, grafik, dan hitung-hitungan agar siswa mampu menyelesaikan masalah dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Aspek numerasi menopang profil pelajar Pancasila,” terang Nur Chasanah. [Humas UNESA]
Penulis: Muhammad Haikal
Editor: @Hizam Alasyiah*
Share It On: