Selama sembilan hari terhitung sejak Kamis (07/08/2014), PLPG gelombang II rayon 114 Unesa telah berlangsung. Kini giliran untuk guru-guru mata pelajaran jenjang SMP dan SMA. Peserta PLPG yang berjumlah sekitar 250 orang itu mulai berdatangan pada sehari sebelum kegiatan pelatihan dimulai. PLPG gelombang kedua ini bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur di Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya.
Tidak seperti PLPG yang ada di gedung PPPG Unesa, peserta di sini disediakan penginapan di dalam Balai PU, jadi lebih mempermudah para peserta PLPG gelombang II dari segi akomodasi. Pelatihan pada gelombang kedua ini menyasar guru-guru mata pelajaran konsentrasi IPA dan IPS di SMP dan SMA. Terdapat sembilan kelas yang terbagi atas dua kelas untuk Matematika dan satu kelas untuk mata pelajaran Kimia, Fisika, Biologi, Akutansi, Sosiologi, serta IPA dan IPS untuk SMP.
Assesor pun tidak hanya berasal dari Unesa tetapi juga terdapat dua assesor dari luar Unesa, yakni dari Universitas Widya Mandala Surabaya dan Universitas Ronggolawe Tuban. "Untuk pelatihan kali ini, saya akan mendorong guru-guru untuk lebih realistis dalam mengajar, tidak melulu hanya teori yang diajarkan, tetapi juga proses penelitian yang sangat penting untuk mata pelajaran IPA yang berbasis scientific," ujar seorang Assesor dari Universitas Ronggolawe Tuban, Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes.
Dalam pembelajaran yang berbasis scientific, murid harus mampu membuktikan teori melalui praktikum. Kegiatan praktikum khususnya untuk ruang lingkup mikrobiologi tidak perlu memakai mikroskop, guru juga harus mampu menyediakan bahan praktikum yang banyak terdapat di alam dan lingkungan sekitar. "Untuk sekolah yang memiliki mikroskop itu memudahkan dalam pengamatan, tetapi untuk sekolah yang tidak memiliki bisa dengan pengamatan secara langsung dengan hal-hal yang berhubungan dengan mikrobiologi, contohnya jamur dan bakteri," kata dosen Biologi Unirow Tuban ini. (Wahyu/Byu)
Share It On: