"Ini yang disebut dengan 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Ini khas Indonesia. Kalau mencipta, ini tidak wajib. Disesuaikan dengan materi, kreativitas guru, dan alokasi waktu," terang Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd., Katua Prodi Pendidikan Biologi FMIPA Unesa, Rabu (23/3/2016).
Demi memudahkan guru atau calon guru (mahasiswa kependidikan) dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam model pembelajaran kooperatif, Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd. telah menciptakan video pembelajaran. Video yang berdurasi 25 menit ini merupakan produk penelitian unggulan perguruan tinggi--Islamic Development Bank (IDB). Adapun yang dijadikan guru model adalah Dra. Muji Sri Prastiwi, M.Pd., dosen Jurusan Biologi FMIPA Unesa, yang sedang mengajar 20 siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik.
Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd. berharap video ini dapat dijadikan standar pembelajaran pendekatan saintifik. Menurutnya, selama ini sistem yang dipakai adalah modeling. Mahasiswa calon guru melihat dosennya sebagai model. Padahal, setiap dosen pasti memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengajar. Dengan video ini, mahasiswa calon guru akan mendapatkan pemahaman yang sama terkait cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kooperatif.
Topik materi yang dibahas dalam video ini adalah hujan asam. Adapun lembar kerja siswa yang digunakan berjudul "Pengaruh Derajat Keasaman pH terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau". Dengan demikian, para siswa memiliki kesempatan untuk menguji bagaimana pengaruh pH 6, 4, dan 2 terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Hal itulah yang menyebabkan 5M tidak dapat langsung diterapkan dalam satu kali pertemuan.
"Ini merupakan satu hal yang juga perlu dipahami oleh guru. 5M itu tidak harus diterapkan secara langsung dalam sekali pertemuan. Bergantung pada materi dan alokasi waktu. Misalnya untuk materi hujan asam ini. Siswa kan perlu menunggu dua hari untuk melihat hasil percobaannya. Tidak bisa langsung," imbuhnya.
Demikian juga dengan mencipta, lanjut Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd. Mencipta jangan dibayangkan seperti membuat patung. Membuat poster seperti yang dicontohkan dalam video tersebut juga termasuk dalam ketegori mencipta. "Bahkan membuat rancangan percobaan juga termasuk mencipta," tegas mantan Ketua Pengelola Laboratorium Pembelajaran FMIPA itu.
Ia menceritakan bahwa video hasil penelitiannya itu telah dipublikasikan di Prosiding International Conference on Teacher Training and Education (ICTTE) FKIP UNS 2015 Volume 1, Nomor 1, Januari 2016. Video pembelajaran itu juga pernah ditampilkan di hadapan para guru biologi di Dinas Pendidikan Surabaya. Menurut Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd., para guru banyak yang memberikan respons positif meskipun ada beberapa respons negatif yang akan dijadikan masukan demi perbaikan video ke depan. Respons negatif yang dimaksud, misalnya, terkait jumlah siswa yang dijadikan sampel dalam video tersebut.
Kini hasil penelitian yang berjudul "Pengembangan Video Pembelajaran Pendekatan Saintifik untuk Mengembangkan Keterampilan Mengajar Calon Guru MIPA" tersebut sedang diproses untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Selain untuk memberikan sumbangsih nyata kepada dunia pendidikan Indonesia, hasil karya ini juga diharapkan dapat mendorong kemajuan Universitas Negeri Surabaya dan FMIPA secara khusus. (Syaiful R/Humas)
Share It On: