www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Jajaran sivitas akademika Universitas Pendidikan Mandalika Mataram (UNDIKMA) berkunjung ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Rabu 29 November 2023.
Agenda itu dilakukan dalam rangka studi banding terkait pengelolaan Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial (SLOMPN) kampus negeri di kota Surabaya itu.
Wakil Rektor 1 UNDIKMA, Dra. Ni Ketut Alit Suarti, M.Pd, mengatakan, kedatangan mereka dalam rangka berdiskusi sekaligus belajar langsung terkait pengalaman UNESA, sebagai perguruan tinggi yang telah menyelenggarakan program SLOMPN dari kementerian pemuda dan olahraga.
“Kita perlu belajar banyak dengan UNESA terkait segala persiapan yang diperlukan,” ujarnya di Ruang Rapat, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan.
Perempuan yang akrab dipanggil Alit itu mengatakan, UNESA sebagai pelaksana program SLOMPN dinilai sukses dan memiliki pengalaman mulai dari penyusunan, skema pelaksanaan, sarana prasarana hingga pelaksanaan program tersebut.
“Karena itu, sharing dari UNESA akan sangat membantu kami dalam menjalankan program tersebut,” tegasnya.
Alit menjelaskan, dalam waktu dekat, UNDIKMA akan mendapatkan kepercayaan dari Kemenpora menjadi penyelenggara sentra pembinaan atlet muda.
Mereka akan mengelolah empat cabang olahraga yakni renang, taekwondo, panahan, dan panjat tebing.
“Karena itu kami berharap UNESA memberikan gambaran yang utuh mengenai pengelolaan sentra pelatihan dan sarana prasarana yang harus disiapkan,” ungkapnya.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) yang juga Manajer Teknik SLOMPN UNESA, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd, M.Kes menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menjadi tempat sentra. Salah satunya, mempersiapkan buku saku.
“Dalam buku saku itu, sudah harus ada denah, laboratorium cabang olahraga, dan sarana prasarananya. Hal itu penting untuk meyakinkan dan menunjukkan keseriusan sebagai pelaksana Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional,” tandasnya.
Selain itu, tambah Dwi Cahyo Kartiko, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah konsep pengelolaan sentra, SDM keolahragaan, struktur organisasi, dan sport science.
Dia mengatakan, yang paling membedakan jika sentra pembinaan atlet dilakukan di perguruan tinggi adalah memiliki sport science.
“Sport science inilah yang membedakan dengan sentra pelatihan lainnya,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dian Hijrah Saputra, S.Pd., M.M. selaku kepala sekolah SMP Labschool 3 UNESA menyampaikan, sebagai siswa, atlet SLOMPN UNESA tetap mendapatkan pembelajaran sebagaimana umumnya siswa lain. Namun, pemberlakuan kurikulumnya yang dirancang khusus.
“Dengan mengacu pada kurikulum Merdeka Belajar, mereka (atlet SLOMPN) menggunakan kurikulum keberbakatan atlet. Modulnya kami rancang khusus dengan modul pembelajaran sesuai cabor masing-masing,” jelas Dian Hijrah.
Untuk diketahui, kunjungan UNDIKMA dihadir Wakil Rektor 1 Dra. Ni Ketut Alit Suarti, M.Pd, Wakil Rektor 2, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat (FIKKM) beserta jajaran pimpinan lainnya. Sedangkan dari UNESA hadir Direktur SLOMPN Unesa, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd, Dekan FIKK, Dr. Cahyo Dwi Kartiko, S.Pd, M.Kes, dan jajaran tim pendukung.(*)
Penulis : Basyir
Share It On: