"Niat dan kesempatan merupakan dua aspek penting yang saling menunjang dan melengkapi. Punya kesempatan tapi tidak punya niat ya tidak akan menghasilkan tulisan. Begitu juga, punya niat tapi tidak punya kesempatan, ya tidak akan optimal," tambah penulis buku best seller Rahasia Top Menulis itu dalam Seminar Menulis dengan tema "Jurus Jitu Menulis dalam Kesibukan", di Kantor UPT Pusat Bahasa Unesa kampus Ketintang, Jumat (11/3).
Khoiri memberikan tujuh strategi praktis menulis dalam kesibukan di hadapan 136 peserta seminar. Membaca menjadi poin utama yang harus dilakukan oleh seorang penulis. Dengan membaca, menurut Khoiri, seorang penulis akan mendapatkan inspirasi dengan mudah. "Sebab, inspirasi itu pada hakikatnya merupakan simpanan pengetahuan (prior knowledge) plus sebuah pemicu (trigger)," tambah Kepala UPT Pusat Bahasa Unesa itu.
Dalam kesempatan yang sama, Eko Prasetyo juga memaparkan kiat-kiat yang biasa dilakukan agar tetap produktif menulis meski dalam kesibukan. Mengatur waktu, rutin menulis di blog pribadi, rutin menulis di surat kabar, meluangkan waktu 10 menit untuk membuat draf tulisan, terus berlatih menulis, dan menjauhkan diri dari gadget ketika menulis merupakan enam kiat yang diberikan oleh penulis 43 buku itu.
"Tidak mudah memang menjaga keistikamahan menulis," cerita Eko. "Pada tahun 2016 ini, saya kembali memancang target menerbitkan 12 buku. Artinya, saya harus menulis satu buku tiap bulan. Memang mustahil apabila buku saya diterbitkan oleh penerbit umum/konvensional. Maka dari itu, pada medio 2015 saya membuat penerbitan indie sendiri bernama Griya Literasi."
Selain itu, Much. Khoiri dan Eko Prasetyo juga menyinggung adanya gerakan literasi. Menurut Khoiri, untuk mendukung gerakan literasi, UPT Pusat Bahasa Unesa akan mendirikan Writing Center di Pusat Bahasa Unesa. "Kami berharap agar Writing Center ini nantinya akan menjadi wahana belajar menulis bagi siapa saja," imbuh Khoiri.
Di Writing Center, terang Eko, ada dua jenis fokus penulisan. Yaitu, academic writing dan creative writing. "Jika ingin belajar menulis artikel ilmiah, PTK bagi guru, atau paper, bisa mengambil kelas academic writing," bebernya. Sementara bagi yang ingin belajar menulis cerpen, esai populer, atau novel, dapat mengambil kelas creative writing. (Syaiful R/Humas)
Share It On: