www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya memutus penyebaran wabah virus conona melalui kepedulian sosial. Kali ini, tim PKM dosen dari Sendratasik FBS melakukan penyaluran bantuan sembako ke Desa Wage Kecamatan Taman dan sebagian warga di kecamatan Waru Sidoarjo. Tidak hanya memberikan sembako, tim PKM juga mengedarkan video tutorial seni tari untuk imunitas tubuh melalui link Youtube.
Tim PKM tersebut terdiri dari Dr. Anik Juwariyah, M.Si, Dr. Eko Wahyudi Rahayu, M.Hum, Joko Winarko, S.Sn, M.Sn., Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd, dan Dhani Kristiandri, S.Pd, M.Sn. Mereka telah berkoordinasi dengan Unesa Crisis Center (UCC) sebagai unit yang secara langsung menangani penyebaran virus corona dari Unesa.
Dr. Anik Juwariyah, M.Si, Ketua Jurusan Sendratasik mengungkapkan, pembagian bantuan berupa 136 paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, teh, kopi dan mie instan. Bantuan sembako tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menariknya, selain membagikan sembako, tim juga mengedarkan video seni tari melalui link Youtube. Anik menjelaskan, tarian tersebut merupakan hasil penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan tim dan disalurkan untuk masyarakat melalui Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Latar belakang penelitian ini didasari pada fakta bahwa gerak dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Apalagi gerak tari yang dikonsep khusus untuk kebutuhan meningkatkan sistem imun. Karena tim penelitian ini terdiri dari dosen Sendratasik, maka kami memfokuskan pada pengembangan seni tari untuk meningkatkan sistem imun yang berhubungan dengan pencegahan covid-19,” ujar Anik.
Dalam penelitian ini, Anik menuturkan, jika bergerak menari diiringi irama yang energik bisa melatih otot-otot serta menimbulkan perasaan bahagia, sehingga kondisi menjadi bugar sekaligus merangsang sistem imun.
“Video tutorial seni tari yang dihasilkan rencananya ada tiga model, masing-masing berdurasi 4-5 menit,” imbuhnya.
Video pertama berjudul ‘Tari Gembira’ yang merupakan bentuk tari tunggal namun tetap bisa dibawakan secara berkelompok. Anik menjelaskan, selain menawarkan keindahan koreografi namun secara audio visual juga mengekspresikan ciri khas bentuk yang monumental dan mengesankan sehingga dapat memotivasi penikmatnya untuk ikut menari.
“Tari ini mengekspresikan kegembiraan atau optimisme dalam menghadapi situasi physical distancing selama pandemi ini agar imunitas tubuh tetap terjaga,” kata Anik.
Video kedua sasarannya adalah remaja dengan iringan lagu yang rancak sehingga dapat meningkatkan imun tubuh. Sedangkan untuk video ketiga, Anik menjelaskan jika video tersebut berbasis keluarga yang tetap berada di rumah untuk mengatasi kebosanan.
“Dengan tarian tersebut dapat memunculkan kebahagiaan keluarga, iringannya pun lebih dinamis dan khas anak muda yang enerjik,” tuturnya.
Selama tim PKM melaksanakan kegiatan pembagian sembako, Anik memaparkan jika tim selalu menaati prosedur yang ditetapkan WHO selama masa pandemi, seperti mengenakan masker dan rajin cuci tangan.
“Hal ini sengaja kami lakukan agar warga yang mengambil sembako dapat membersihkan tangannya. Selain itu mereka juga kami wajibkan untuk mengenakan masker. Hal itu sudah kami sampaikan pada surat undangan pengambilan sembako” terangnya. (suryo/sir)
Share It On: