Persoalan penyalahgunaan narkoba sangat serius, peningkatan jumlah penggunanya sangat signifikan. Narkoba juga masuk ke semua institusi dan kalangan. Apabila tidak ditangani secara serius dan komprehensif, Indonesia akan mengalami kehilangan generasi.
Hal itu disampaikan oleh perwakilan BNN Jawa Timur Ir. Naniek Yuniati,S.H.,M.H. pada acara Pembentukan Kader Penyuluhan Antinarkoba di Unesa yang dilaksanakan di gedung Gema kampus Unesa ketintang dan dihadiri kurang lebih 150 mahasiswa Unesa pada tanggal 6--8 November 2012. Naniek menyatakan bahwa acara ini untuk mengurangi peredaran narkoba yang semakin meningkat hingga tahun 2012 ini. Prevalensi penyalahgunaan narkoba dalam penelitian BNN dan Puslitkes UI serta berbagai universitas negeri terkemuka, diproyeksikan sekitar 2,8% penduduk Indonesia atau sekitar 5,8 juta penduduk didapati menggunakan narkoba.
Oleh sebab itu, pembentukan kader penyuluh anti narkoba ini dimaksudkan untuk mencegah maraknya pengguna dan pengedar narkoba di kampus-kampus. Hal tersebut juga sebagai jalinan kerjasama BNN dengan Unesa terkait dibentuknya kader antinarkoba di kawasan kampus. Minimal dari sekitar 150 mahasiswa ini telah menjadi penyuluh antinarkoba dan bahaya narkoba di kampus, ungkap Niniek. (gilang/syt)
Share It On: