www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA--Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan pertemuan dengan jajaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Hotel Ciputra, Surabaya, pada Jumat, 1 September 2023.
Pertemuan itu dikemas dalam bentuk FGD bertajuk "Progress Review P3MD Module for Orientation and Capacity Building". Kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama dan pertemuan di UNESA sebelumnya. Kali ini, mereka membahas perkembangan modul P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang tengah direview tim UNESA. Total ada sekitar 8 modul yang direview. Pada forum itu juga dibahas rancangan 5 modul baru.
Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan menuju desa yang maju dan mandiri. Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., dan jajarannya turut hadir. Dia menekankan agar modul yang direview lebih inovatif, praktis dan efektif. Dengan kata lain, kemasannya bagus, sesuai tujuan dan mudah dipahami.
www.unesa.ac.id
Dia mendorong timnya untuk hasilkan modul yang tidak umum alias punya wajah baru dan gagasan baru di dalamnya. Cak Hasan percaya, dengan kolaborasi dan ide yang bagus, LPPM dan Kemendes PDTT bisa menghasilkan modul sesuai yang diharapkan bersama.
"Kerja sama ini bagian dari kontribusi UNESA untuk desa. Tidak semua perguruan tinggi diberikan amanah oleh Kemendes PDTT untuk bersama-sama menuntaskan persoalan desa. Ini momentum bagus yang harus dimaksimalkan. Semoga ini menjadi kiblat bagi perguruan tinggi lainnya, seperti pada program RPL desa," ucap Cak Hasan.
Sementara itu, Direktur LPPM, Prof. Dr. H. M. Turhan Yani, M.A., mengatakan, pertemuan ini merupakan sebuah kemajuan untuk mengembangkan sekaligus menyiapkan SDM yang unggul untuk Indonesia di tahun 2045.
Guna memperkuat modul yang direview dan dirancang itu, timnya akan berselancar alias terjun di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) selama kurang lebih 2 bulan. Setelah itu pihaknya melakukan training of trainer (TOT) untuk membekali para pegiat, penggerak dan pengurus desa.
“Nah, ini kerja sama yang baik untuk membangun desa dengan melibatkan perguruan tinggi. Kami berharap, kegiatan ini lancar untuk mewujudkan generasi-generasi dan SDM yang tahan banting, melek dengan perkembangan zaman, dan melahirkan SDM desa yang adaptif dan tangguh," harapnya. [*]
***
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: