www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang selangkah lagi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) tentu membetuhkan sejumlah inovasi dan layanan kesehatan. Aspek layanan kesehatan dibahas dalam pertemuan pimpinan UNESA dengan Kimia Farma pada Jumat (2/9/2022).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 8 Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya itu membahas banyak hal di antaranya terkait rencana kerja sama yang akan dilakukan kedua belah pihak.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd. menyatakan bahwa menjadi PTN-BH bukan hanya peralihan status, tetapi juga peningkatan kualitas tata kelola kelembagaan, kinerja, termasuk pelayanan kesehatan.
“Layanan ini penting sekali bagi UNESA dan memang perlu dikembangkan bersama para mitra,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Pak Jar itu menambahkan, rencana kerja sama ini akan ditindaklanjuti ke depannya. “Rencana kerja sama ini bisa sebagai wadah mahasiswa untuk magang dan beberapa program lain yang sejalan dengan kurikulum merdeka,” terangnya.
Direktur Utama [Dirut] PT Kimia Farma Diagnostika, drg. Ardhy Nugrahanto Wokas, MSc PH, MSc HM, PhD, DIC, MCSO menjelaskan saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengimplementasikan kebijakan MBKM yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan minatnya baik dalam maupun di luar kampus.
“Sebagai bagian dari BUMN kami dituntut untuk berkolaborasi melalui kerja sama dengan institusi salah satunya perguruan tinggi termasuk UNESA,” tambahnya.
Salah satu yang bisa dikolaborasikan dengan institusi pendidikan tinggi yaitu project dari kementerian seperti magang untuk dosen dan mahasiswa guna mendapatkan kompetensi profesional.
“Semoga kolaborasi ini bisa berkembang dengan bentuk dan konteks secara luas baik dalam institusi maupun Kimia Farma sendiri,” harapnya.
Dia menambahkan, latar belakang adanya rencana kerja sama itu di antaranya karena pihaknya melihat beberapa perguruan tinggi memiliki mahasiswa yang banyak dan harus mengeluarkan anggaran lebih dalam pengoperasian layanan kesehatan.
“Keuntungan kerja sama dengan Kimia Farma, di antaranya mahasiswa maupun dosen aktif dapat mengakses layanan kesehatan di luar daerah kampus sehingga dapat memaksimalkan layanan kesehatan,” terangnya.
Dalam pertemuan ini Dirut Kimia Farma didampingi oleh komisaris utama Kimia Farma dan jajarannya. Sementara pihak Unesa juga dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Akademik, jajaran Poliklinik Unesa, dan para dekan selingkung Unesa. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: