Acara Asean Student Summit 2016 dibuka oleh Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Arief Dharmawan. Arief menyampaikan pesan penting untuk mewaspadai ancaman gerakan-gerakan radikalisme di negara-negara ASEAN sebagai upaya mewujudkan keamanan nasional. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari ini terdiri dari berbagai kegiatan mulai dari Orasi Kebangsaan, Seminar Nasional, Mimbar Budaya, dan Public Hearing.
Asean Student Summit 2016 ini dihadiri Dr.Ketut Prasetyo,M.S (Pembantu Rektor III), Alumni PPI, perwakilan mahasiswa dari 50 perguruan tinggi negeri serta 5 perguruan tinggi dari kawasan ASEAN termasuk dari Australia. Kegiatan yang bertajuk "Membangkitkan Integritas Bangsa dalam Mengawal ASEAN Community" dihelat mulai Selasa hingga Sabtu (24 - 28/5/2016).
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Arief Dharmawan menyampaikan bahwa saat ini batas-batas suatu negara tidak jelas lagi seiring dengan kemajuan teknologi informasi, sehingga para mahasiwa baik yang ada di dalam negeri atau dari negara lain harus bijaksana dalam pergaulan dan pemanfaatan teknologi informasi tersebut. "Pengaruh situasi global, regional sangat berpengaruh kepada situasi politik, ekonomi dan keamanan suatu negara termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Arief.
"Seluruh elemen harus bersatu padu dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia dari berbagai lini. Termasuk para mahasiwa yang nantinya akan melanjutkan pembangunan dan keberlangsungan Negara Indonesia." tambahnya.
Ketua BEM Unesa, M. Zainal Arifin mengatakan bahwa Pusat Studi ASEAN masih terdapat hanya 16 kampus di Indonesia. Padahal menurutnya, terdapat ribuan perguruan tinggi baik negeri mauun swasta yang perlu didirikan Pusat Studi ASEAN. "Dengan adanya kegiatan ini, kami mahasiswa akan mengawal ASEAN Community" tandas Zainal. (Khusnul/Syaiful/Humas).
Share It On: