www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA- Unit Kegiatan Mahasiswa Tari, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) helat Festival Tari Tradisional Pelajar dan Mahasiswa Nasional yang berlangsung di Gedung Pertunjukan Sawunggaling UNESA Lidah Wetan pada 22-23 Oktober 2022.
Lomba tahunan ini dikemas dalam tema “Recover with Traditional Dance” yang dimaksudkan untuk membangkitkan semangat pelestarian budaya nasional di kalangan pelajar. Kegiatan ini juga dalam rangka peringatan bulan bahasa, Oktober 2022.
Ketua pelaksana, Muhammad Trio Geraldo menuturkan terdapat perbedaan perlombaan tahun ini dengan tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari terselenggarakannya kegiatan secara luring dan perubahan kategori pada lomba.
“Kita membuka kategori umum untuk memberi kesempatan kepada mereka yang memiliki talenta tetapi tidak terikat institusi untuk unjuk kreasi di sini,” ujarnya.
Dia menyebutkan, ada tiga kategori dalam perlombaan tersebut yaitu SMP sederajat, SMA sederajat, dan Mahasiswa atau umum. Alasannya menyatukan umum dan mahasiswa dalam satu kategori karena dasar seorang penari pada tingkat umum sama dengan mahasiswa. “Tentunya untuk umum kita batasi dengan rentan waktu 17-22 tahun,” tambahnya.
Kompetisi ini diikuti sebanyak 75 peserta dari berbagai daerah Indonesia yang mengikuti serangkaian kegiatan dengan sistem gugur. Peserta diharapkan mampu mengusung ciri khas kebudayaan dari asalnya jika melihat dari tema tersebut.
Pria yang biasa disapa Aldo itu menjelaskan tema yang mereka usung di sisi lain untuk membuat peserta tertantang melahirkan inovasi pertunjukan. “Aspek penilaian yang terpenting tentunya pesan sebuah tari tersebut, sehingga apa yang disampaikan bisa sampai pada audiens,” tangkasnya.
Hasil kompetisi tersebut, juara 1 kategori SMP sederajat diraih oleh SMPN 1 Sukodono, SMA sederajat diraih oleh SMAN 8 Malang, dan Mahasiswa atau umum diraih oleh Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mahasiswa jurusan Sendratasik itu berharap penikmat, pecinta, dan pelaku seni bisa terus melestarikan serta memperjuangkan budaya Indonesia salah satunya budaya tari tradisional.
Marylin Renadya Frisca, salah satu peserta dari Kabupaten Ponorogo mengatakan persiapannya dalam mengikuti ajang tersebut bisa sampai berbulan-bulan. Ia juga merasa tertantang berlomba di salah satu tempat yang menjadi kampus impiannya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi Muhammad Dian
Share It On: