www.unesa.ac.id
Yunita Novia Maharani selaku ketua pelaksana mengatakan jika konsep dan kemasan dalam gelar cipta tahun ini dikemas berbeda dengan tahun sebelumnya. Dalam tahun ini, 58 mahasiswa dan 58 aktor memamerkan seni make up dan body painting yang disajikan melalui teatrikal drama. Drama yang diangkat juga merupakan cerita folklor asli Indonesia yang diambil dari 3 daerah, yakni cerita Dewi Songgo Langit dari Ponorogo, Calon Arang dari Bali, dan Ebu Gogo dari Flores. Yunita juga menjelaskan jika gelar cipta tersebut memakan dana sebesar 200 juta yang didapat dari iuran mahasiswa.
Sementara itu, Agus Wiyono, S.Pd., M.T., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FT mengatakan jika ini merupakan kali pertama dia menyaksikan gelar cipta mahasiswa. Menurutnya, kegiatan ini selevel dengan seminar nasional yang diadakan oleh dosen.
Agus bercerita jika semasa menjadi mahasiswa, beliau sempat tidak menyetujui konsep seperti ini. “Dulu saya tidak sependapat, dulu tahun 92 kira-kira ada mahasiswa sewa hotel dengan biaya sendiri, waktu di BEM saya tidak setuju,” ujarnya. Namun pandangannya kini berubah setelah menyaksikan gelar cipta yang dibawakan mahasiswanya. Menurutnya kegiatan semacam ini merupakan kegiatan yang luar biasa. “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak memberatkan mahasiswa dan wali mahasiswa,” tambahnya. (emir/ay)
Share It On: