www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- LP3M Unesa menggelar Webinar bertema Penguatan Aspek Pedagogi dalam Pembelajaran Daring di Masa Covid-19“ pada Jum’at (29/5) pukul 13.00 – 15.00 WIB melalui aplikasi zoom dan youtube yang diikuti ribuan peserta. Tiga narasumber dihadirkan dalam webinar yang dibuka oleh Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Mereka adalah Prof. Dr. MV Roesminingsih, M.Pd , Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. dan Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd.
Prof. Dr, Mustaji, narasumber yang juga ketua program studi S3 Teknologi Pendidikan PPS Unesa mengatakan bahwa pedagogi merupakan ilmu atau seni menjadi seorang guru. Kerja sama antara orang tua dan guru sangat penting untuk pendidikan anak di kondisi saat ini. Semua harus bisa cepat dalam beradaptasi , termasuk di dunia pendidikan. Distance learning atau pendidikan jarak jauh menjadi solusi penting di masa pandemik ini.
“Guru adalah orang yang sama juga belajar dengan anak, orang tua memposisikan dirinya sebagai orang yang belum tentu memiliki ilmu mengajar,” ujar Mustaji dalam paparanya.
Lebih lanjut, Mustaji memamparkan, orang tua memang merupakan guru utama bagi anak, tapi faktanya tidak semua orang tua memiliki ilmu mengajar. Sehingga banyak orang tua yang mulai “kelabakan” menjalankan proses belajar daring dengan anaknya selama di rumah. “Dengan kondisi saat ini, orang tua harus mulai belajar bagaimana mengajar anak di rumah dan menjadi guru yang baik bagi anak,” terangnya.
Prof. Dr. MV Roesminingsih, M.Pd memaparkan pentingnya pendidikan dalam keluarga. Ia mengatakan, pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak ada dalam keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam membangun karakter dan kesuksesan anak, utamanya dalam pendidikan moral. Pola pengasuhan yang positif, tegas Roesminingsih dapat menumbuhkan karakter yang baik pada anak.
“Tentunya, selama pandemi ini orang tua memiliki banyak waktu untuk lebih mengenal anaknya secara mendalam. Oleh karena itu, orang tua harus mampu mengetahui tahap perkembangan anak, saling berkomunikasi secara efektif dan mengajarkan kedisiplinan yang positif,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd mengungkapkan bahwa ada beberapa kasus dimana anak pada pembelajaran daring lupa kapan berhenti belajar. Hal tersebut terjadi karena anak tidak dianggap belajar bila belum menyelesaikan pekerjaan rumahnya, sedangkan ada kalanya guru mengirimkan berbagai tugas dari pagi siang hingga malam.
“Belajar dari rumah bukan semata-mata untuk mengejar target menuntaskan kurikulum, tapi satu kata kunci yang dilupakan adalah bagaimana di sana ada pelajaran lifeskill bagi anak-anak yang belajar di rumah,“ ujar Dosen Pendidikan Luar Biasa tersebut.
Siti Masitoh memaparkan mengenai konsep pendidikan Ki Hajar Dewantoro yaitu sistem among. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan sistem among seperti berpegang pada kemampuan dasar anak didik, berpegang bahwa setiap anak didik memiliki potensi, memberikan kesempatan dan dorongan kepada anak untuk mengungkapkan perasaan, pikiran dan perbuatannya, membina anak didik berdasarkan kemauan, pemahaman dan usaha sendiri dan memfasilitasi agar pembinaan mengarah pada pengembangan kemampuan anak didik. (hasna/sir)
Share It On: