www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hasilkan sebanyak 3.735 wisudawan pada wisuda ke-97-102 di Graha UNESA, Kampus Lidah Wetan, pada Rabu-Kamis (27-28 Juli 2022). Ini merupakan wisuda offline perdana sejak Covid-19 mewabah dua tahun terakhir.
Ketua Panitia Dr. Anung Priambodo, S.Pd., M.Psi.T., mengatakan bahwa total lulusan UNESA periode 97-102 yaitu 6.871 orang. Sebagian dari mereka sudah mengikuti wisuda online. Sementara sekitar 3.735 orang mengikuti wisuda offline hari ini dan besok. Total ada empat sesi acara. Pembagian sesi ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, mengingat masih dalam situasi pandemi.
“Peserta dan pendamping wisuda tetap menerapkan prokes. Mereka harus sudah menerima vaksin dosis ketiga atau booster. Bagi yang masih dosis satu atau dua, diharuskan membawa hasil negatif swab antigen dan wajib menggunakan masker KN95,” ujarnya.
Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mula-mula menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan. Suatu kebanggaan bagi lulusan bisa merayakan hari wisuda bersama orang tua dan keluarga besar. “Ini keren. Saya lihat wajah-wajah bahagia di ruangan ini baik wisudawan maupun orang tua dan keluarga. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Lulusan Siap Unjuk Kompetensi
Cak Hasan menambahkan, tantangan lulusan ke depan semakin tidak mudah. Perubahan zaman dengan segala tuntutan kompetensi di dalamnya mau tidak mau mengharuskan lulusan bisa beradaptasi dan berkolaborasi untuk melahirkan inovasi. Karena itu, para lulusan benar-benar disiapkan di bangku kuliah. Baik dari aspek akademik maupun aspek non-akademik.
Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan hard skills dan soft skills di bidangnya masing-masing. Selain belajar di kampus, mahasiswa juga dilepas untuk mengembangkan diri dan kompetensi di luar kampus lewat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Guna memperkuat lulusan, UNESA menjalin banyak kerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri.
“UNESA sudah bekerja sama dengan 6 ribu lebih lembaga dalam dan luar negeri baik itu perguruan tinggi, organisasi, institusi pemerintah termasuk dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Ini semua untuk memperkuat lulusan sehingga siap unjuk kerja dan keterampilan di dunia kerja,” terang Cak Hasan.
Rektor dua periode itu berpesan kepada para lulusan untuk tetap menjaga nama baik almamater dan membawa perubahan di mana pun berada. “Lahirkan inovasi dan terus berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Doa dan dukungan kami selalu mengiringi langkah Anda semua,” ucap Cak Hasan memotivasi lulusan.
www.unesa.ac.id
MoU dengan Mitra dalam-luar Negeri
Di sela-sela acara wisuda tersebut, UNESA menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh mitra yaitu Disnaker Sidoarjo, PT Indoceria Plastic dan Printing, PT Surya Pratista Hutama, Junior Chamber International (JCI) Indonesia Chapter East Java, PSSI Jawa Timur, University of Nottingham UK, dan Galgotias University India. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari maksimalisasi MBKM dan penguatan lulusan UNESA.
Salah satu wisudawan terbaik sekaligus penerima beasiswa LPDP S-2 di Kanada, Amerika Serikat, Febryansah Gilang Aris Pradana pada kesempatan itu mengatakan, kuliah tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Kedua kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa menjadi pribadi yang tangguh, adaptif dan berprestasi. Selain aktif di kegiatan akademik, ia juga berperan penting dalam berbagai kegiatan organisasi, baik itu di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun di unit kegiatan dan program kreatif mahasiswa dan lain sebagainya.
“Poin sebagai mahasiswa bisa akademik dalam wujud IPK bagus dan bisa juga non-akademik. Kalau versi saya bukan IPK, tetapi bagaimana bisa memaksimalkan kesempatan kuliah untuk mengasah diri. Pagi sampai sore selain belajar dan berorganisasi, sebagai mahasiswa FIO saya juga harus terus berlatih,” paparnya.
Predikat Terbaik dan Lolos Beasiswa AS
Putra dari Imam Abdul Haris Setyo Budiono dan Pairah itu sejak awal kuliah memang sudah bercita-cita menjadi dosen. Setelah lulus di UNESA, dia ingin melanjutkan studi s-2 di salah satu kampus luar negeri. Dia percaya, mimpi setinggi apapun pasti dapat tercapai dengan usaha dan doa. Tentu usaha itu dilakukan sepenuh hati. Sejak masuk kuliah, ia sudah menentukan target jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya.
“Dari cita-cita itu tadi saya buatkan targetnya. Dari target itu kemudian saya susun rencananya hingga jadwal kegiatan setiap harinya. Manajemen waktu ini untuk memastikan bahwa kegiatan saya benar-benar mendukung dan mengarah pada tujuan saya ke depan,” paparnya.
Gilang mempersiapkan diri sejak semester awal untuk ‘mengejar’ beasiswa S-2 di luar negeri. LPDP salah satunya. Kemampuan bahasa Inggris dia tingkatkan secara berkala. Bahkan dia terpaksa harus bolak balik Surabaya-Pare untuk memastikan kemampuan bahasa Inggrisnya masuk standar beasiswa.
Setelah perjuangan panjang dilakukan, lulusan S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNESA itu mengakhir kuliahnya dalam waktu yang relatif singkat plus dengan predikat terbaik. Hebatnya lagi, dia lolos beasiswa LPDP dengan tujuan belajar ke Amerika Serikat. “Ada tiga kampus sebenarnya, termasuk McGill University dan Ohio University,” ujarnya.
Kunci Gilang meraih sederet prestasi tersebut yaitu menentukan cita-cita dan target, manajemen waktu yang baik, lingkungan pertemanan yang mendukung, restu orang tua dan totalitas serta keyakinan dalam setiap kegiatan. “Saya mungkin tidak hebat, tetapi orang tua, dosen dan teman-teman-teman saya yang punya peran besar. Semoga ini menjadi motivasi buat saya ke depan dan inspirasi buat semuanya,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Tim Penulis: Hasna, Saputra, Nabila dan Amelia
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: