Pelepasan calon yang berhak menyandang gelar "Gr" (Guru) dibelakang gelar sarjananya itu dipimpin langsung oleh Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S., Direktur P3G Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., Pembantu Rektor I Unesa Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., jajaran pembantu dekan I se-Unesa, dan 11 kepala program studi lulusan di antaranya PG-PAUD, PGSD, pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan sejarah, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan matematika, pendidikan fisika, pendidikan geografi, dan pendidikan jasmani, olahraga, dan rekreasi, serta pendidikan ekonomi.
Susunan acara yang berlangsung dari pukul 08.00-12.00 WIB tersebut diawali dengan pembukaan oleh rektor, dilanjutkan dengan laporan direktur P3G, dan pembacaan Surat Keputusan Kelulusan oleh pembantu rektor I Unesa. Setelah itu, penyerahan sertifikat guru profesional dari kepala program studi diikuti pemberian ucapan selamat oleh rektor. Prosesi diteruskam dengan pemberian penghargaan kepada 11 wisudawan terbaik yang mendapat nilai terbaik dari masing-masing program studi, pelantikan yudisiawan, dan pembacaan ikrar guru, dan diakhiri doa.
Dalam laporannya, Direktur Utama P3G Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. mengatakan, para yudisiawan adalah guru yang bersertifikat profesional dan menyandang tambahan gelar Gr sebagai tanda profesionalitasnya. Selanjutnya, para guru ini bisa mendaftar sebagai guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui jalur umum atau bisa kembali mengabdi ke daerah tertinggal dalam program Guru Garis Depan (GDD) dan Jalur Sabang-Mindanau. "Kemanapun saudara (yudisiawan) berada, jadilah tauladan yang menginspirasi," paparnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Warsono, M.S. menyampaikan kepada wisudawan agar jangan takut untuk menjadi guru. "Memang guru bukan profesi seperti dokter atau insinyur yang bisa membuat pelakunya kaya. Tapi ingatlah, siapa yang menyiapkan mereka sedari duduk di bangku sekolah. Mereka ialah para guru," ungkap rektor yang sebelumnya menjabat pembantu rektor III Unesa itu. (dan/pas/SR/Humas)
Share It On: