Wahyudi, mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2010, FBS, Unesa ini mulai merintis menjadi trainer muda di beberapa SMA. Dahulu, sebelum dia masuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa), aktivitas sehabis pulang sekolah adalah membantu orang tuanya yang menggarap sawah milik neneknya di Ngawi Jawa Timur. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua, yang telah membesarkan dan menyayangiku tutur Wahyudi.
Sekarang saya sudah dapat kuliah secara gratis dengan dana Beasiswa Bidik Misi yang dikucurkan oleh Kemendikbud, ujar Wahyudi yang sedang merapikan buku-bukunya. Saya bercita-cita ingin menjadi Trainer tingkat nasional. Semoga saya bisa memberikan motivasi sampai ke luar negeri, serta menjadi guru Seni Rupa profesional, tutur Wahyudi lagi.
Wahyudi bertahan hidup di Kota Pahlawan (Surabaya) ini hanya mengandalkan uang bidik misi saja, sebab orang tuanya tidak mampu mengirim uang kepadanya. Lah, untuk makan sehari-hari saja keluarga kami harus peras keringat, apalagi bisa mengirim uang kepada saya, tutur Wahyudi. Tim verifikasi unesa untuk bidik misi sempat mengunjungi saya tetapi saat itu saya masih sekolah. Padahal, saat itu jalannya sangat banyak lumpur sebab sedang musim hujan. Otomatis mobil yang dibawa mereka masuk di kubangan lumpur, akhirnya mereka (tim bidik misi dari Unesa) ditolong oleh tetanggaku, tutur Wahyudi sambil tertawa apabila mengingat kejadian tersebut.
Lanjutnya, Saya juga ingin menjadi trainer atau motivator yang bisa menggabungkan dakwah, energi positif, dan kekuatan impian, tutur Wahyudi. Kenyataannya, sedikit demi sedikit menjadi kenyataan. "Saya sudah mengisi training di beberapa SMP-SMA mulai dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, tegasnya. Walaupun saya dari anak yang notabene kurang mampu, saya yakin semua impian akan terlaksana, harapnya. (Rudi/syt)
Share It On: