www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Atlet panahan, renang, dan taekwondo Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa menjalani sreening muscle di Fakultas Kedokteran (FK) Unesa pada Sabtu (18/11) kemarin.
Proses medis itu dijalani untuk melihat seberapa jauh perkembangan fisik dan otot para atlet, selama menjalani pemusatan latihan di Unesa.
“Jadi kami dari FK Unesa sudah bekerja sama dengan kinetic X Indonesia. Kami melakukan pengukuran dengan teknologi untuk screening muscle para atlet dan melihat range of motion dari mereka seperti panahan, renang dan taekwondo,” kata observer dari Fakultas Kedokteran (FK) Unesa Awang Firmansyah.
Menurut dia, setelah menjalani screening muscle tersebut, pihaknya akan membuat catatan khusus sebagai hasil evaluasi, untuk diberikan kepada masing-masing pelatih. Rekomendasi itu diberikan, sebagai pedoman para pelatih memberikan menu latihan lebih lanjut.
“Setelah dikirim ke para pelatih bisa jadi acuan untuk program berikutnya,” tambah dia.
Dijelaskan dia, hasil dari pengukuran dan screening muscle atlet, kondisi mereka cukup memuaskan. Para atlet sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus, dengan kisaran range otot antara 250 sampai 350.
“Secara umum kita ukur kekuatan hamstring dan otot kondisi optimal, tidak defisit dan berlebihan. Nilai optimal bergantung range 250 sampai 350. Masing-masing berbeda dengan tinggi badan berbeda kisaran 250 sampai 350,” jelasnya.
www.unesa.ac.id
Setelah menjalani screening otot, Awang meminta agar para atlet tetap menjaga disiplin dan menjalani prosedur latihan yang baik. Langkah itu harus tetap dilakukan, untuk menghindari potensi cedera bagi para atlet.
“Harus tetap disiplin dan menjalani prosedur latihan yang baik untuk mencegah resiko cedera,” tegasnya.
Menurut dia, untuk membentuk massa otot yang bagus dan ideal, para atlet harus optimal dalam menjalani proses latihan. Sehingga, ketika otot ideal, maka akan menunjang penampilan terbaik di lapangan.
Awang menjelaskan, proses screening otot tersebut akan dijalani secara berkala bagi para atlet. Sehingga, dia bisa memberikan rekomendasi terbaik, untuk menunjang perkembangan atlet, pada masa depan.
“Idealnya memang tiga bulan dan nanti kita harap bisa evaluasi,” pungkasnya.
Penulis: Basyir
Share It On: