www.unesa.ac.id
Mengingat hal tersebut menjadi perhatian khusus Universitas Negeri Surabaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan mengundang seluruh kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) seluruh DKI Jakarta, (26/09). FGD yang dilaksanakan ini sebagai tindak lanjut rangkaian FGD yang telah dilakukan sebelumnya di Surabaya.
Acara FGD berlangsung dengan dinamis dan gayeng saat sharing pemikiran tentang fenomena intoleransi-radikalisme yg akhir-akhir ini mulai ada tanda-tanda masuk dalam dunia pendidikan.
Unesa sebagai perguruan tingggi yang berfokus dalam dunia pendidikan memiliki tanggung jawab moral memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka melakukan pencegahan melalui kebijakan pendidikan antiradikalisme yang perlu dilakukan oleh sekolah dan kementerian pendidikan.
“Guru sebagai pendidik utama di sekolah juga berperan penting melakukan pencegahan. Oleh karena itu guru perlu memiliki pandangan dan sikap yang moderat agar dapat mentransformasi kepada siswa secara moderat pula,” Ujar ketua pelaksana dari Unesa, Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A.
Lebih lanjut Dr. Turhan menjelaskan diperlukan kebijakan-kebijakan tegas untuk memberantas benih-benih radikalisme. Tetunya selain guru dan siswa, orang tua juga berperan penting untuk memberikan edukasi terkait paham radikalisme. (why)
Share It On: