www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional di Putrajaya Malaysia, khususnya dalam bidang kriket. Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Moch. Purnomo, M. Kes, dari jurusan D4 Kepelatihan Olahraga Vokasi ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen performa atlet kriket Putra Jaya Malaysia dari tingkat grassroot hingga dewasa
Turut terlibat dalam kegiatan tersebut, Wakil Dekan Bidang 1, Dr. Warju, S.Pd, S.T, M.T Wakil Dekan Bidang 2, Dr. Abdul Hafidz, S.Pd, M.Pd, beberapa dosen dan staf. Acara tersebut juga dihadiri salah satu narasumber dari Unesa, Dr. Donny Ardy Kusuma, M. Kes, seorang ahli dalam analisis performa olahraga.
Ketua tim PKM, Dr. Moch. Purnomo mengatakan, kegiatan pengabdian masyarat tingkat internasional ini sejalan dengan program rektor Unesa yang ingin menginternasionalkan Unesa. Fakultas vokasi, terang Purnomo, mewujudkan program tersebut dengan berkolaborasi melalui program aplikasi yang mendampingi pengembangan olahlaraga kriket Putra Jaya Malaysia dari tingkat grassroot sampai dewasa.
“Kami bersepakat melakukan penandatanganan MoU dan PKS dengan Putrajaya Cricket Association, yang dipimpin Mr. Loetfi, Presiden Putrajaya Cricket Association,” terang Purnomo.
Kriket Putra Jaya Malaysia, jelas Purnomo, memiliki ambisi untuk membangun kriket dari basis, dimulai dari level grassroot sampai dewasa. Mereka ingin merangsang minat kriket di kalangan anak-anak, dan bahkan merencanakan pembangunan fasilitas pelatihan kriket yang lebih baik di masa mendatang.
www.unesa.ac.id
Purnomo menambahkan, Head Coach Putrajaya Cricket Association, Hisyam telah berhasil membentuk tim kriket di level dasar yang dimulai dari hal-hal sederhana seperti permainan fun cricket. “Melalui pendekatan itu, minat dan kesenangan untuk kriket tumbuh di kalangan anak-anak,” jelasnya.
Selanjutnya, tim kriket mulai berkompetisi. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak sekolah yang memiliki klub kriket, bahkan kini sudah mencapai 12 sekolah. Inilah yang memungkinkan pembentukan atlet kriket profesional, beberapa di antaranya sudah mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan tim nasional. “Tim kriket Malaysia bahkan telah berkompetisi di luar negeri, seperti di California Amerika Serikat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Malaysia memiliki tiga program pengembangan kriket yang mencakup berbagai kelompok usia, mulai dari Cricket Adiwira untuk anak usia 6-12 tahun, T10 untuk usia 6 tahun ke atas, hingga National Championship T20 Blast untuk usia 9-18 tahun.
“Dalam pengembangan program-program ini, mereka sangat membutuhkan masukan dari Unesa terkait bagaimana program ini dapat dikembangkan lebih baik dan cara memonitor performa individu yang lebih efektif,” paparnya.
Pada kesempatan itu, H. Salman dari Putrajaya Cricket Association menyoroti beberapa masalah yang dihadapi kriket di Malaysia, khususnya dalam fase adiwira. Dia menekankan pentingnya mengembangkan permainan kriket yang lebih menyenangkan bagi anak-anak, dengan peralatan sederhana yang bisa dimainkan di mana saja.
“Tujuannya adalah agar masyarakat lebih memahami kriket. Selain itu, juga kebutuhan akan sistem monitoring performa yang lebih baik di kriket Malaysia,” tambahnya
Dr. Abdul Hafidz, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi kerja sama internasional antara dua negara yang memiliki kesamaan budaya, bahasa, dan usaha dalam meningkatkan kemajuan prestasi olahraga di negara masing-masing.
Sementara itu, Dr. Donny dan Dr. Mochamad Purnomo yang membahas pembangunan sistem monitoring performa atlet menyoroti pentingnya membangun kerangka kerja performa olahraga yang efektif, dengan mengacu pada pathway kriket Malaysia yang memulai dari level dasar atau grassroot.
Lebih lanjut, Donny juga memperkenalkan berbagai variabel yang perlu dipahami dan dipersiapkan oleh tim untuk membangun kerangka performa olahraga kriket, termasuk aspek fisik, teknik, nutrisi, sosial, kesehatan, dan psikologi. Selain itu, dia menyajikan sebuah software analisis performa atlet yang dikembangkan khusus oleh tim Unesa untuk tim kriket Malaysia.
“Tim kriket Malaysia sangat menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa software tersebut sangat dibutuhkan dalam pengembangan kriket mereka,” teramgnya,.
Sebagai tambahan, kegiatan PKM ini juga berkolaborasi dengan University Malaya yang diwakili oleh Associate Prof. Dr. Sareena Hanim Binti Hamzah untuk memberikan wawasan tentang Nutrisi Olahraga. “Ini juga menjadi faktor penting dalam pengembangan atlet kriket, dan dibutuhkan juga oleh kriket Putrajaya,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Basyir Aidi
Dokumentasi: Tim PKM Fakultas Vokasi Unesa
Share It On: