www.unesa.ac.id
Mengingat di Jawa Timur merupakan provinsi yang memilki pesantren terbesar di Indonesia. Serta instruksi dari Bank Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam pengelolan dana pesantren perlu adanya gerakan untuk memahami tata cara penggunaan dana pesantren yang lebih efektif.
Menurut Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik, Dr. Harnovinsyah, M.Si., Ak., CA., mengatakan Bank Indonesia dapat mengeluarkan istruksi tersebut bukan tanpa alasan. Masih banyak pesantren pengelolaan dananya masih dikelola oleh keluarga, sehingga pertanggungjawabannya masih diragukan.
“Bank Indonesia telah bekerjasama dengan IAI untuk membuat pedoman standar akuntansi pengelolaan dana pesantren. Bagi BI ini sangat penting agar pengelolaan dana pesantren dapat dikelola dengan baik.
Selain itu, menurut Dekan Fakultas Ekonom dan Bisnis Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta itu menambahkan jika pengelolaan dana pesantren dilakukan dengan benar serta dapat dipertangungjawabkan tentunya banyak pihak ketiga yang berbondong-bondong memberikan bantuan pada pesantren tersebut.
“Acara ini sangat perlu agar pengelola pesantren dapat memahami dan membuka wawasan mereka betapa pentingnya pengelolaan akuntansi pesantren jika dilakukan secara benar. Saya yakin banyak pihak ketiga yang banyak membantu jika pertanggungjawaban dana itu dikelola secara baik,” pungkasnya.
Ia juga berharap Unesa melalui dosen-dosennya dapat menjadikan kegiatan ini sebagai wadah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk implementasi pengabdian kepada masyarakat. Dosen Unesa juga dapat membantu mengsyiarkan tata kelola dana di pesantren-pesantren yang telah bekerjasama dengan Unesa.
Pada forum yang sangat penting ini menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya diantaranya Prof. Dr. Mohammad NizarulAlim, M.Si., Ak., CA Guru Besar dari Universitas Trunojoyo Madura, dan Dr. Kautsar Riza Salman, SE., M.Si., Ak., dari STIE Perbanas Surabaya (why/tni)
Share It On: