www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Di tengah kondisi rawannya bencana alam di berbagai daerah, edukasi dan mitigasi bencana harus terus dilakukan. Karena itulah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan kuliah tamu dengan tema “InaRISK Creativity Week 2022 BNPB” di Auditorium D1, Gedung FMIPA, Kampus Ketintang pada Selasa (13/12/2022).
Pembicara dalam kegiatan ini yaitu Didik Kurniawan selaku Analis Bencana Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana, BNPB. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, FMIPA, Dr. Sifak Indana, M.Pd., mengatakan bahwa kuliah tamu ini sebagai wadah sosialisasi tanggap bencana serta menginspirasi agar mahasiswa menjadi garda terdepan dalam mitigasi bencana. “Kegiatan ini juga memberikan terobosan baru pada keilmuan MIPA seperti bencana alam yang juga merupakan bagian dari bidang sains,” ujarnya.
Dia menambahkan, mitigasi bencana dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar sangatla penting, karena bencana alam dapat terjadi kapan dan dimana saja. Sejauh ini belum ada riset yang mengungkapkan tanda-tanda datangnya bencana alam. “Yang bisa kita lakukan adalah mitigasi atau meningkatkan kesadaran bersama untuk meminimalisir kerusakan dan korban,” ucapnya.
Bencana, 5.402 Kejadian
Mochammad Dennis, selaku Analis Bencana BNPB, mengatakan bahwa bencana di Indonesia tercatat sekitar 5.402 kejadian pada 2021. Ini menjadi perhatian bersama mengingat Indonesia terletak pada Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) yang rawan dilanda gempa bumi. “Kita juga harus membutuhkan pemahaman yang tepat, dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pelopor dan garda depan dalam melakukan mitigasi bencana,” tandasnya.
Didik Kurniawan, mengatakan bahwa BNPB terus melakukan sosialisasi pentingnya mitigasi bencana. Bahkan inovasi pun terus dilakukan lewat berbagai program dan terobosan. Salah satu terobosan yang mereka lakukan yaitu meluncurkan InaRISK, aplikasi siaga bencana yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasinya secara partisipatif. “InaRISK ini akan mendeteksi risiko bencana di sekitar dengan radius 100 meter seperti gempa, banjir, tanah longsor, tsunami, dan banyak lagi yang itu merupakan pengembangan dari InaRISK web,” terangnya.
Didik menghimbau kepada peserta agar mendekat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk tetap waspada ketika melakukan healing ke mana-mana. Menurutnya, sebelum healing, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu kondisi kawasan yang akan dituju, termasuk potensi-potensi yang mungkin saja terjadi. “Karena ini musim hujan, rawan gempa dan tanah longsor, jangan sampai ke daerah yang rawan. Ini perlu diperhatikan, karena keselamatan jadi prioritas,” ucapnya.
Kuliah tamu ini dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada Fariz Irkham Muadhif dan Ina Zakhiyah, mahasiswa jurusan Fisika sebagai juara III kategori desain komunikasi visual dalam rangka kegiatan InaRISK Week 2022 yang diselenggarakan BNPB beberapa waktu lalu. InaRISK Creative Week merupakan kompetisi tahunan untuk pengembangan inaRISK yang menyasar siswa, mahasiswa dan umum. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Pipit Marshanda/Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: