Khofidlotur Rofi'ah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah pengukuran psikologi menjelaskan, adanya pengukuran psikologi sebenarnya sangatlah penting. Sebagai calon pendidik khusus (GPK), setidaknya tahu walaupun tidak secara mendetail. "Minimal tahu face atau permukaan pengukuran psikologi pada ABK," ujarnya, (17/01/2015).
Mempelajari pengukuran psikologi tidak hanya mengukur intelegensi, akan tetapi juga mengukur minat, bakat, kepribadian, dan lain-lain. Harapannya, mahasiswa lebih mengenal pengukuran psikologi, tidak hanya teori, harus menggunakan praktik.
Sejauh ini untuk memodifikasi pengukuran psikologi khusus ABK belum ada, kebanyakan pengukuran psikologi ditujukan untuk anak normal. Padahal, tidak semua ABK terhambat dalam intelegensinya. Ada ABK yang hanya kurang memahami instruksi saat tes sehingga skornya rendah. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik khusus (GPK) harus bisa memodifikasi tes pengukuran psikologi sesuai kebutuhan anak. (Aziz/SR/Humas)
Share It On: