Ribuan orang dari berbagai kalangan mengikuti tes The Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) yang digelar di gedung Fakultas Bahasa dan Seni Unesa, Minggu (2/7). Tes yang dihadiri mulai dari kalangan siswa SMA, mahasiswa, guru, dan dosen itu untuk mendapatkan sertifikat JLPT sebagai tanda lulus kemampuan berbahasa Jepang atau juga yang disebut dengan Noryouku Shiken. Sebagian peserta mengaku ikut ujian tersebut sebagai syarat wajib untuk melamar di suatu perusahaan yang mewajibkan sertifikat JLPT. Namun, terdapat juga peserta yang mengikuti ujian bertujuan untuk mengukur kemampuannya dalam berbahasa Jepang.
Tes JLPT mengujikan beberapa aspek berbahasa. Pertama, kemampuan peserta dalam memahami penggunaan kosakata dan perbendaharaan kata dalam bahasa Jepang. Kedua, menguji kemampuan peserta dalam mendengar dan memahami dialog dalam bahasa Jepang. Ketiga, menguji kemampuan peserta dalam memahami bahasa Jepang. JLPT memiliki tingkatan yang berbeda, mulai tingkatan yang tertinggi N-1 kemudian N-2, N-3, N-4, dan yang terakhir N-5. N-5 merupakan tingkatan kesulitan yang paling rendah sedangkan N-1 merupakan tingkat kesulitan yang paling tinggi. (Wahyu/Byu)
Share It On: