www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA - Dalam mempercepat pembangunan desa, kolaborasi memegang peran penting. Karena itulah, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kampus. Peran kampus, termasuk lewat mahasiswa KKNT harus mampu melahirkan inovasi untuk desa yang tumbuh dan maju.
Itu disampaikan Kemendesa PDTT, Dr. (HC). Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., saat melepas 2.905 peserta KKNT UNESA pada Kamis, 24 Februari 2022. Pria yang sering disapa Gus Halim itu menyampaikan bahwa Kemendesa PDTT gandeng kampus yang kemudian dikenal dengan nama Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) sebagai wadah perkumpulan perguruan tinggi yang memiliki konsenstrasi pada kebangkitan dan kemandirian desa.
Pertides, diharapkan menjadi justifikasi kehadiran kampus untuk memberikan manfaat keilmuan, skill dan pengetahuan bagi masyarakat. Tridarma perguruan tinggi harus diterapkan di desa. Pada aspek pendidikan misalnya harus memungkinkan lahirnya kepala desa, perangkat desa dan perempuan desa yang visioner, handal bekerja dan mampu menggerakan perekonomian desa.
Penelitian kampus, harus mampu mendeteksi permasalahan real masyarakat, hingga menghasilkan teknologi tepat guna, yang memudahkan warga desa untuk melakukan kerja-kerja produktif. Selain itu, pengabdian kampus harus menjadi basis inovasi dalam percepatan membangun kemandirian desa.
“Di sinilah, urgensi KKN. Diharapkan menjadi sarana kampus membersamai desa, meningkatkan kualitas SDM desa dan bagian dari upaya untuk percepatan pembangunan desa. Tentu fokusnya mengarah pada percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau SGDs Desa,” paparnya.
Menurutnya, KKNT UNESA yang mengusung lima tema; asistensi mengajar, proyek di desa, kewirausahaan, kemanusiaan, dan proyek atau studi independen membantu percepatan pencapaian SGDs Desa. Seperti, program penghijauan misalnya akan mendukung pencapaian SGDs desa ke-15, desa peduli lingkungan darat. KKNT program pendidikan misalnya dapat mendukung SGDs Desa yang ke-4, pendidikan desa berkualitas.
www.unesa.ac.id
Dia berpesan, agar mahasiswa bisa berkolaborasi dengan tenaga pendamping desa. Pendamping desa merupakan ‘anak kandung’ Kemendesa PDTT di masing-masing desa. “Saya selalu pesankan setiap ada mahasiswa KKN tolong didukung, dibantu baik dalam komunikasi, diskusi maupun pemetaan terhadap berbagai masalah di desa, sehingga mahasiswa bisa fokus pada permasalahan yang digarap dan program yang dijalankan,” tandasnya.
“Semoga mahasiswa KKNT ini betul-betul menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan desa, adaptasi dengan baik, hadirkan solusi berbasis inovasi di desa, ikuti budaya yang ada di desa, jangan melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan hal-hal yang ada di desa,” pesannya.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa KKNT merupakan salah satu bentuk implementasi MBKM yang bisa mewadahi aspek kegiatan membangun desa, sekaligus desiminasi praktek wirausahaan mahasiswa di masyarakat desa, menggali potensi desa dan peduli masyarakat desa.
Sudah saatnya, kampus masuk desa dengan semangat MBKM. Program KKNT UNESA diharapkan menjadi jawaban atas tuntutan masyarakat saat ini, utamanya masyarakat desa. Dengan peran kampus, termasuk lewat pengabdian dosen dan mahasiswanya dapat menjadikan desa tertinggal menjadi desa berkembang, desa berkembang menuju desa mandiri.
“Program ini strategis, salah satunya sesuai kebijakan Kemendesa PDTT, dalam rangka percepatan SDGs desa. Ini komitmen kita bersama, membangun desa menuju Indonesia yang tumbuh dan maju,” kata Cak Hasan.
Ketua Divisi KKN, Dr. Nurkholis, M.Pd., menyampaikan bahwa KKNT MBKM UNESA 2022 dilaksanakan secara hybrid atau luring dan daring yang berlangsung 24 Februari-25 Juni 2022. KKN tersebut dilaksanakan dalam tiga Skema, yaitu KKNT Reguler diikuti 1.957 mahasiswa, KKNT Konversi dari berbagai program kementerian yang terdiri dari 674 peserta kampus mengajar (KM), 76 peserta PHP2D, 7 peserta P3D, 119 SIB dan pejuang muda.
Selain itu, KKNT Khusus Prodi diikuti 81 mahasiswa dari prodi Ikom dan 46 mahasiswa dari PLB. Total seluruh peserta KKNT yaitu 2.905. KKNT tahun ini memiliki lima tema, 1) asistensi mengajar, 2) proyek di desa, 3) kewirausahaan, 4) kemanusiaan, dan 5) proyek atau studi independen. “Kami juga bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Jatim, 12 kabupaten, 2 kota madya, Dispendukcapil Kota Surabaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Surabaya dan UPT Tahura R. Soerjo. [Humas UNESA]
Penulis : Hiline
Editor : @zam
Share It On: