Christina Tjandrawira, Digital Marketing Lead, Kinobi, paparkanya berbagai aspek tentang digital marketing kepada mahasiswa selingkung UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Kesempatan mahasiswa kampus ‘Rumah Para Juara untuk mengikuti program MBKM semakin terbuka luas, salah satunya lewat Pelatihan Dasar MBKM yang diselenggarakan Subdirektorat Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik (PMMA), Direktorat Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran UNESA pada Rabu, 7 Agustus 2024 lalu.
Pelatihan sesi ini menghadirkan Christina Tjandrawira, Digital Marketing Lead, Kinobi, perusahaan software asal Singapura. Christina sharing tentang dunia digital marketing. Dengan pengalaman lebih dari lima tahun di bidang ini, dia membawa peserta melalui berbagai aspek penting dari digital marketing.
Dia menjelaskan bahwa digital marketing melibatkan pemasaran produk atau jasa melalui saluran digital atau online. Digital marketing sebagai sesuatu yang lebih kompleks daripada sekadar membuat iklan di media sosial. "Digital marketing itu bukan hanya tentang memasarkan produk secara online, tetapi juga melibatkan berbagai keterampilan dan strategi yang harus dimiliki," ungkapnya.
Ada beberapa keterampilan digital marketing yang utamanya dikuasai. Pertama, Strategist/analyst, membuat perencanaan besar untuk strategi pemasaran digital. Kedua, writing. menulis konten yang efektif untuk SEO dan caption media sosial. Ketiga, paid ads, menangani iklan berbayar yang ditargetkan secara tepat.
Keempat, communication, kemampuan berbicara di depan kamera dan berkomunikasi dengan publik. Kelima, design/video, membuat desain visual dan video yang menarik untuk platform digital. Keenam, website, memahami dasar-dasar pembuatan website menggunakan berbagai tools.
Christina juga menjelaskan lingkup pekerjaan bidang digital marketing, termasuk marketing strategist, seo specialist, social media specialist, hingga content creator. Dia menekankan bahwa memiliki keterampilan dalam berbagai area digital marketing sangat bermanfaat, meskipun fokus pada satu spesialisasi juga bisa menjadi pilihan.
Di luar itu, juga perlu memahami penggunaan alat-alat teknologi untuk mempermudah pekerjaan, seperti Canva, Capcut, dan Google Analytics. "Teknologi seharusnya membantu, bukan menggantikan manusia. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui keterampilan dan pengetahuan kita," ujarnya.
Christina juga menjabarkan strategi digital marketing menggunakan model AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action) dan langkah-langkah dalam perencanaan SEO, seperti melakukan audit website dan penelitian kata kunci.
Terkait personal branding bidang digital marketing, Christina menekankan pentingnya memiliki portofolio yang baik dan CV yang terperinci. Portofolio harus mencakup contoh pekerjaan, studi kasus, dan deskripsi proyek, sedangkan CV harus mencantumkan informasi pribadi, pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan.
Dia berharap peserta pelatihan dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang diberikan. "Meskipun tidak semua dari kalian akan berkarir di digital marketing, setidaknya kalian dapat belajar bagaimana membuat CV dan portofolio yang efektif," tutupnya.
Dengan sesi yang interaktif dan informatif ini, diharapkan peserta pelatihan dapat lebih memahami dunia digital marketing dan mempersiapkan diri untuk berbagai peluang karir di masa depan.[]
***
Reporter: Prismacintya (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: