www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA–Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan produk mesin pemerah susu sapi terpilih sebagai best practice oleh Kemendikbudristek. Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNESA, Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A., menyebutkan jika inovasi dari program Kedaireka yang telah dilakukan timnya jadi salah satu terobosan luar biasa bagi pelaku UMKM pemerah susu sapi
Bersama para mitra kerja sama, ia berharap agar inovasi ini dapat memberikan manfaat sekaligus menginspirasi orang lain untuk menghasilkan teknologi canggih demi menyongsong kemudahan dalam memproduksi sektor pangan.
Baginya, UNESA melalui LPPM memberikan pendampingan sekaligus monitoring dan evaluasi terhadap program Kedaireka yang dari tahun ke tahun perkembangannya cukup signifikan. Pada tahun 2023 sudah ada 22 proposal yang telah didanai. Angka ini meningkat dari tahun 2022 yang hanya ada 19 proposal.
“Ini sebuah apresiasi dan motivasi bagi kami. Apalagi salah satu PKM kami terpilih sebagai salah satu best practice oleh Kemendikbudristek. UNESA dengan tim Kedaireka semoga dapat memberi manfaat bagi bangsa dan negara,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Terkait penelitian mesin perah susu sapi, Ketua PKM, Novi Sukma Drastiawati, S.T., M.Eng, menyebutkan jika tema besar yang diusung timnya adalah tentang ketersediaan pangan yang melambat di tengah pesatnya ekspor susu.
Konsumsi susu sapi di Indonesia maupun di luar negeri pun terus berkembang cepat, sedangkan peternak sapi masih belum memiliki alat pemerah susu sapi yang komplit. Mahalnya harga jual teknologi alat perah susu sapi di pasaran menjadi kendala bagi UMKM.
Karena itulah, dia dan timnya berupaya meningkatkan produk hasil perahan susu sapi sehingga produktivitas pengolahan susu sapi makin bertambah.
Mereka merancang sebuah produk atau alat yang cepat dalam memerah susu sapi di bawah 20 menit dan tidak menghasilkan suara bising saat digunakan, sehingga sapi tetap tenang saat susunya diperah.
"Selain itu mesin pemerah susu semi-otomatis ini juga cukup terjangkau harganya di banding alat pemerah susu lain. Karena memang semangat awal kita membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang bersama," ucapnya.
Terkait PKM-nya yang masuk best-practice, ia masih tidak menyangka. Kabar itu dia peroleh sekitar dua bulan lalu, tepatnya Agustus 2023 dan dengan cekatan timnya dibantu LPPM UNESA membuat sebuah video dokumenter terkait PKM ini.
“Ke depannya saya berharap alat hasil inovasi tim kami dalam proses pemakaiannya dapat terus mendukung proses hilirisasi industri peternakan, khususnya sektor sapi perah,” ucapnya.[]
*
Reporter: Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: