www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Program Studi Bimbingan Konseling, Pascasarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) kembali mengadakan kuliah tamu (Guest Lecture) dengan tema “Menjadi Calon Magister BK yang Keren” di Gedung O5, FIP, pada Rabu, 22 November 2023.
Prof. Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd. selaku Koordinator Prodi S2/S3 BK Universitas Negeri Malang (UM) dihadirkan sebagai pembicara dalam agenda yang dihadiri seluruh mahasiswa Pascasarjana BK tersebut. Kegiatan ini dibuka Koorprodi S-2 BK Prof. Dr. Najlatun Naqiyah, M.Pd.
Dia berharap dengan kegiatan ini para mahasiswa S-2 BK mendapatkan penguatan, motivasi, inspirasi dan juga gagasan dalam melakukan riset penelitian. “Kami harap yang disampaikan pemateri nanti menjadi penguatan gagasan dan kompetensi mahasiswa,” ucapnya.
Dalam pemaparanya, Prof. Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd., menyampaikan, bahwa menjadi mahasiswa magister itu berbedah dengan mahasiswa S-1, dalam studi S-2 para mahasiswa harus bisa mengembangkan program atau mengembangkan keilmuan.
Mahasiswa S-2 dilatih untuk menghasilkan pengembangan program dan keilmuan BK, Supervisi layanan BK, Dosen BK yang kompeten, berkarakter dan kompetitif secara nasional dan internasional. “Keadaan kita saat ini tidak lepas dari lingkungan lingkungan yang berkembang,” ucapnya.
Dinamika tantangan di lapangan mengharuskan mahasiswa S-2 BK terus belajar dan meningkatkan kemampuan. Adapun tantangan yang harus dihadapi saat menjadi seorang pendidik di antaranya seperti, bullying, kekerasan seksual, intoleransi, korupsi, LGBT, seks bebas, self harm, bunuh diri dan masih banyak lagi lagi.
www.unesa.ac.id
“Hal ini sangat berkaitan dengan bidang kita, hanya saja kita yang harus peka terhadap permasalahan yang ada di lingkungan kita saat ini. Menjadi guru BK itu harus KEREN alias kontributif, excellence, responsif, egaliter, dan nasionalisme” ucapnya.
Dalam kuliah tamu ini, mahasiswa bukan hanya mendapatkan ilmu bagaimana menjadi guru BK yang keren, namun kita diharuskan untuk peka terhadap permasalahan yang ada disekeliling kita saat ini.
“Sebagai Guru harus belajar, saat belajar seorang pengajar harus belajar, Ketika kita mengajar yang berbicara itu kekayaan kognisi kita dan kekayaan kognisi akan berkembang saat kita memberikan asupan asupan kognisi yaitu dengan belajar,” ucapnya lagi. []
***
Penulis: Tim Prodi Bimbingan Konseling Pascasarjana
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Tim Prodi Bimbingan Konseling Pascasarjana
Share It On: