www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA– Sebanyak 33 guru sekolah menengah pertama (SMP) se-Kabupaten Lamongan belajar menulis karya ilmiah berbasis tindakan kelas di Aula SMPN 2 Lamongan, awal Juli 2022. Mereka dilatih langsung tim Gugus Kerja Sama, Publikasi dan Internasionalisasi (Gugus KPI), Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Tim UNESA yang turun tangan dalam kegiatan tersebut yaitu 1) Sueb, S.Pd; M.Pd., 2) Dr. Binar Kurnia Prahani, S.Pd., M.Pd; 3) Tsuroyya, S.S., M.A; 4) Yeni Anistyasari, S.Pd., M.Kom., dan 5) Dr. Hasan Subekti, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan publikasi ilmiah serta mendorong pengembangan profesional bagi guru-guru di sana.
“Karya ilmiah merupakan syarat wajib dalam pengembangan profesional guru. Faktanya, masih banyak guru di Kabupaten Lamongan yang mengalami kesulitan untuk menulis karya dalam bentuk artikel ilmiah yang berkualitas dan siap diterbitkan di jurnal nasional,” ujar Sueb, S.Pd; M.Pd ketua pelaksana pelatihan.
Dalam kegiatan tersebut, Sueb dan tim mengajak para guru untuk memulai riset sederhana dari aktivitas belajar-mengajar sehari-hari. Ini yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas. Sueb melanjutkan, untuk memudahkan proses pendampingan, kegiatan tersebut dibagi tiga klaster. Ada klaster kebahasaan, saintek dan umum. Setiap klaster didampingi fasilitatornya masing-masing yang mendorong peserta mengeluarkan ide-idenya hingga ke penulisan.
www.unesa.ac.id
“Karya tulis ilmiah itu kan bisa dari kegiatan belajar dan mengajar guru sehari-hari. Bisa gaya belajar anak-anak, bisa pendekatan, bisa evaluasi, metode dan strategi mengajar guru itu sendiri bahkan hal-hal lain terkait pembelajaran pun bisa jadi bahan karya,” terang Dr. Binar Kurnia Prahani, S.Pd., M.Pd.
Setelah pelatihan, peserta diberi waktu satu bulan untuk menyelesaikan draf penelitian dan akan dilakukan pendampingan susulan secara daring dan pendampingan final untuk submit ke jurnal nasional yang telah dituju. “Peserta meminta agar pendampingan perlu lebih lama dan lebih sering. Tentu ini kita sesuaikan dan ada tindak lanjut ke depannya. Berhubung peserta juga menginginkan pelatihan dan pendampingan dilakukan lebih sering lagi,” ujar Sueb.
Pelatihan dan pendampingan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat atas tindak lanjut kerja sama Pascasarjana Unesa dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Dalam sesi pembukaan, Wakil Direktur 2 Pascasarjana UNESA berpesan kepada peserta agar tetap semangat meningkatkan kualitas. Semakin ke depan, tugas guru semakin menantang. Guru dituntut punya kompetensi plus punya karya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah
Foto: Dokumentasi Tim PKM
Share It On: