www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Semangat bisa muncul dan turun kapan saja, tetapi untuk urusan kemanusiaan, semangat harus terus digelorakan. Itulah pegangan para relawan Unesa yang selalu siaga dan sigap turun ke lokasi bencana di beberapa daerah untuk membantu para korban yang terdampak bencana. Terbaru, tim relawan “besutan” Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa itu terjun di dua lokasi bencana, Lumajang dan Probolinggo pada 11-13 Maret 2021.
Dua daerah tersebut diterjang banjir bandang akhir Februari lalu. Ratusan rumah terendam banjir dan warga terpaksa mengungsi di beberapa titik. Di Kabupaten Lumajang saja, setidaknya ada sekitar 3.000 KK yang terdampak banjir. Begitu juga yang terjadi di Probolinggo, banjir susulan terus terjadi seiring tingginya curah hujan di kawasan tersebut. Ratusan warga terpaksa dievakuasi dan diungsikan di beberapa kawasan aman.
Ada banyak kegiatan yang dilakukan relawan Unesa selama di sana. Pada hari pertama, para relawan melakukan trauma healing pasca bencana di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kabupaten Lumajang. Kegiatan yang dilakukan yakni seputar belajar, bermain dan bersenam sehat bersama serta ragam aktivitas lainnya yang meringankan warga dari trauma bencana, terutama anak-anak. “Dengan aktivitas itu, anak-anak dan warga bisa tetap ceria dan bahagia meski mereka terkena musibah,”ujar Dr. Diana Rahmasari, S.Psi.,M.Si., ketua SMCC Unesa.
Pada hari kedua, banjir susulan kembali terjadi di Probolinggo. Tim relawan Unesa bergotong royong membantu warga membersihkan rumah, jalan, dan drainase dari lumpur dan sampah. Juga, membantu mengevakuasi warga ke tempat pengungsian beserta barang-barangnya.
Selain itu, relawan Unesa memberikan pelatihan massage untuk menangani cidera anggota badan akibat bencana di Sukodono, Lumajang. Kemudian adakan latihan bela diri sederhana, dan mengadakan pelatihan tanggap bencana banjir dan tsunami di pantai. “Dengan keterampilan mitigasi bencana, warga bisa meminimalisir dampak bencana yang terjadi dan bisa mengantisipasi sedini mungkin hal-hal yang berkaitan dengan kebencanaan,” lanjutnya.
Pasca bencana banjir, kondisi masyarakat di Probolinggo berangsur membaik, begitu pun dengan warga Lumajang sudah membaik pasca bencana. Semoga, segala factor teknis penyebab banjir tersebut bisa teratasi dan banjir tersebut adalah yang terakhir. “Komitmen kami di Unesa, satu sakit semua merasakan sakit, karena itu Unesa lewat SMCC dan para relawannya selalu siap berkolaborasi dalam membantu sesama, utamanya para korban bencana di negeri kita tercinta,” ujarnya. “Kami percaya bahwa dengan rasa empati, semangat kerjasama, gotong royong, dan kolaborasi kita bisa bangkit dari keterpurukan baik akibat pandemic maupun karena bencana,”pungkas Diana. (zam)
Share It On: