Tim peneliti dan pengembang aplikasi UNM bersama kawan disabilitas UNESA dalam sesi uji coba aplikasi Karir Inklusi.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi tempat uji coba aplikasi 'Karir Inklusi' yang dikembangkan tim peneliti Universitas Negeri Makassar (UNM), pada Selasa-Rabu, 22-23 Oktober 2024. Uji coba yang berlangsung di Ruang Direktorat Disabilitas, Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya itu melibatkan kawan netra dan kawan rungu UNESA.
Tim peneliti dan pengembang aplikasi, Farida Aryani menuturkan, bahwa ‘Karir Inklusi’ tersebut diuji coba di sejumlah kampus, salah satunya UNESA. Karir Inklusi merupakan aplikasi screening kesiapan kerja dan soft skill untuk meningkatkan career efficacy mahasiswa disabilitas.
Inovasi ini dirancang untuk membantu penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan dan jalur karier yang sesuai dengan potensi dan bakat unik mereka.
Nama ‘Karir Inklusi’ berasal dari dua konsep penting, yaitu "Karir," yang menekankan pengembangan jalur karier yang sesuai, dan "Inklusi," yang mencerminkan komitmen terhadap kesempatan yang setara bagi setiap individu.
“Aplikasi ini menggunakan pendekatan Teori Karir Holland (RIASEC), sebuah metode yang membagi tipe kepribadian dan minat menjadi enam kategori utama: realistic, investigative, artistic, social, enterprising, dan conventional,” beber guru besar UNM itu.
Dengan pendekatan ini, ‘’Karir Inklusi’’ dapat membantu pengguna memahami kekuatan dan minat mereka secara mendalam, serta memberikan rekomendasi karier yang relevan dan sesuai dengan profil individu mereka.
Karir Inklusi menjadi wadah yang membantu kawan disabilitas dalam mengidentifikasi potensi, minat-bakat mereka, mengembangkan potensi mereka, dan membuka kesempatan karir yang sesuai.
"Hal ini memungkinkan penyandang disabilitas untuk mengeksplorasi berbagai peluang pekerjaan yang tidak hanya sesuai dengan kemampuan mereka tetapi juga yang dapat memaksimalkan potensi mereka," ucapnya.
Dengan serangkaian uji coba yang telah dilakukan ini, diharapkan dapat menyempurnakan platform ini sehingga bisa semakin efektif dalam membuka kesempatan karier, mendukung pencapaian tujuan karier, dan membantu para disabilitas dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi dan potensi mereka.
Ia berharap, berbagai masukan dari kawan atau teman disabilitas di UNESA dapat menjadi penguatan aplikasi dan riset-riset ke depan.
“Karena ini masih tahun pertama, kami berharap kerja sama dengan teman-teman UNESA. Ke depannya, kami berencana untuk mengembangkan buku digital Karier Literasi untuk mahasiswa disabilitas.” tambahnya.
Teman rungu dan wicara UNESA, Tazkiya Nur Rahmah, menyampaikan bahwa adanya aplikasi karir inklusi ini sangat membantu teman-teman disabilitas untuk menentukan karir di masa depan.
“Menurut saya, aplikasi ini sangat bermanfaat dan menarik karena teman-teman disabilitas dapat terbantu dengan fasilitas yang telah dibuat dan bahasa isyaratnya bagus sehingga teman-teman disabilitas dapat memahaminya,” papar mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNESA itu.
Teman netra dari PLB, Aisya mengungkapkan antusiasmenya terhadap aplikasi tersebut. Aplikasi ini sangat membantu teman-teman disabilitas untuk menentukan minat dan bakatnya, sehingga ia dapat menemukan lapangan pekerjaan yang sesuai.
“Aplikasi ini sangat membantu, saya menggunakan fitur Talkback supaya bisa menjawab pertanyaan. Kolom jawaban yang berisi 'Ya' dan 'Tidak' mungkin bisa ditambahkan lagi," ucapnya. [*]
***
Reporter: Dewanda Puspita (Internship), dan Retno Nurus Sholekhah (Internship)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: