Seminar nasional dan penandatanganan kerja sama ini dihadiri UNESA bersama belasan perguruan tinggi se-Jatim lainnya.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Kampus 'Growing with Character' (UNESA) berpartisipasi dalam Seminar Nasional Sains, Teknologi, Ekonomi, Pendidikan dan Keagamaan (Sainteknopak) ke-VIII yang berlangsung di Aula Gedung Yusuf Hasyim, Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Jombang pada Sabtu, 30 November 2024.
Jajaran pimpinan dan dekan selingkup Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hadir dalam acara dengan tema "Penguatan Kapasitas SDM dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Penelitian dan Pengabdian Masyarakat."
Tema tersebut dibahas oleh sejumlah narasumber utama yang merupakan pakar dari berbagai perguruan tinggi, salah satunya Madlazim, guru besar sekaligus Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA.
Pada kesempatan itu, Madlazim menekankan pentingnya penguatan SDM melalui pendekatan yang holistik. Berdasarkan laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNDP Maret 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih pada kategori sedang di Asia.
"IPM tumpuannya ada di SDM. Hal ini bisa kita lihat temuan menariknya, negara dengan kekayaan alamnya melimpah seperti Indonesia dan Brunei Darussalam IPM-nya sedang. Sementara Singapura dengan kekayaan alam yang terbatas bisa memiliki IPM yang tinggi," bebernya.
Dengan mengacu pada negara dengan IPM bagus, Indonesia bisa meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik atau good government dalam pembangunan SDM, yang harus jadi prioritas utama. Perbaikan tata kelola ini sangat mendesak termasuk untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Guru besar sekaligus wakil rektor I UNESA menjadi narasumber utama dalam seminar Sainteknopak Unhasy. Dia menekankan pentingnya kolaborasi dan pendekatan holistik dalam meningkatkan SDM dan mendongkrak IPM menuju Indonesia Emas 2045.
Artinya, investasi di bidang pendidikan perlu diperbesar untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai jalan pembangunan SDM yang juga berkualitas. Madlazim mengajukan beberapa solusi untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah. Kedua, pengembangan kompetensi dan keterampilan kerja (upskilling dan reskilling). Ketiga, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Keempat, penguatan kebijakan dan investasi SDM. Kelima, pemanfaatan teknologi untuk transformasi SDM. Keenam, penguatan kolaborasi pemerintah, pendidikan tinggi, industri atau triple helix partnership.
"Solusi terakhir ini bisa dalam bentuk program kolaborasi strategis untuk menciptakan SDM yang berkompeten. Bisa juga dalam bentuk program magang industri bagi mahasiswa untuk penguatan skill praktis," ucapnya.
Selain sebagai pembicara, UNESA juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Unhasy bersama 12 perguruan tinggi Jawa Timur lainnya, seperti Universitas Dinamika Surabaya, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Selanjutnya, Universitas Islam Kadiri, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Malang, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang, Universitas Darul ‘Ulum Jombang, Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, Universitas PGRI Jombang, dan Institut Teknologi dan Bisnis PGRI Dewantara Jombang.
Rektor Unhasy, Haris Supratno mengatakan bahwa kerja sama ini untuk memperkuat kolaborasi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kerja sama ini ke depan seperti peningkatan kualitas penelitian dan publikasi bagi dosen. Selain itu juga untuk memperkuat ekosistem akademik, riset dan inovasi di masing-masing universitas," ucap rektor Unhasy.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: