Sharing Knowledge-Delegasi Universitas Negeri Surabaya bersama Kavit Yagnik, Regional Director, ELSEVIER dengan Vice Rector of Research and Innovation, Universitas Indonesia (11 Juli 2024). (Foto: Dokumentasi ELSEVIER)
BANGKOK--Penelitian dan publikasi ilmiah memiliki impact penting yang meliputi berbagai aspek, baik di tingkat individu, institusi, maupun masyarakat luas. Impact dari penelitian dan publikasi tidak hanya dirasakan dalam lingkup akademik tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Kita telah menyadari tantangan dan betapa pentingnya Impact of Scientific Publication and International Networking di level perguruan tinggi, khususnya pemeringkatan dan rekognisi internasional.
Menyadari pentingnya Impact of Scientific Publication and International Networking, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menunjukkan komitmennya dengan berpartisipasi dalam kegiatan Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh ELSEVIER bekerjasama dengan universitas-universitas TOP di Asia Tenggara. Tahun ini kegiatan tersebut diadakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 11 Juli 2024 dengan tema “From Insight to Impact: Evidence-based Strategies for Research Excellence” (https://www.elsevier.com/events/conferences/all/ttir-sea-intelligence-forum-2024).
Sekitar 74 peserta dari berbagai negara Asia Tenggara turut hadir pada kegiatan Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024 ini. Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024 didedikasikan untuk mengeksplorasi strategi menerjemahkan wawasan menjadi hasil yang berdampak dalam bidang keunggulan penelitian.
Sorotan utama dari Back to Earth: Landing real-world impact in academic evaluation akan menyelidiki kemajuan, hambatan, dan potensi langkah selanjutnya dalam upaya penting ini.
Selain itu, acara ini juga akan membahas topik-topik penting seperti dampak dan evaluasi penelitian, pemeringkatan dan metodologi universitas, serta peran AI Generatif dalam strategi penelitian.
Event Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024 selaras dengan komitmen Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. yang mendukung akselerasi Impact of Scientific Publication and International Networking di level pendidikan tinggi melalui penguatan kualitas SDM yang unggul, kolaborasi internasional dalam penelitian, publikasi dan pendidikan, serta meningkatkan inovasi pembelajaran dan pengajaran.
Direktur Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah UNESA, Prof. Nadi Suprapto, Ph.D. yang merupakan salah satu delegasi pada kegiatan ini juga menyatakan bahwa melalui partisipasi di kegiatan ini dapat membuka wawasan baru terkait dampak dan evaluasi penelitian, pemeringkatan dan metodologi universitas, serta peran AI Generatif dalam strategi penelitian.
Pertisipasi aktif kampus ‘Rumah Para Juara’ yang pertama kali dalam Event Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024 dapat menjadi pijakan akselerasi peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah UNESA dengan pola refresh dan update terkait kebijakan publikasi ilmiah terbaru termasuk fokus isu generatif AI, ungkap Dr. Binar Kurnia Prahani (Kasubdit Publikasi Ilmiah dan Pengelolaan Konferensi UNESA).
Event Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024 dibuka oleh Kavit Yagnik, Regional Director, Elsevier dan pemaparan dari Keynote Dr. Anders Karlsson, Vice President, Global Strategic Networks, Asia Pacific, Elsevier. Dr. Anders Karlsson menyajikan tema Back to Earth: Landing real-world impact in academic evaluation. “Pentingnya menyelidiki kemajuan, hambatan, dan potensi langkah selanjutnya dalam proses peningkatkan kualitas dan evaluasi akademik” ungkapnya.
Event ini dilanjutkan Session 1 dengan tema National University of Singapore Best Practice Case Study Showcase oleh Dr Taizan Chan, Chief Data Officer, National University of Singapore. “Kegiatan internasional kolaborasi dalam penelitian akan meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, serta tingginya citation impact dan dampak positif lainnya” ungkapnya.
Dr. Anders Karlsson, Vice President, Global Strategic Networks, Asia Pacific, ELSEVIER. 2024 di Bangkok, Thailand, Kamis (11 Juli 2024). (Foto: Dokumentasi ELSEVIER)
Setelah acara Morning Networking Break, event dilanjutkan pada Session 2 Enhancing Research Management at Mahidol University: An Introduction to the PURE/MUREX Portal oleh Dr. Wanaruk Chaimayo, Assistant to the President for Research Strategies - Research Administration and Development Division, Mahidol University, Thailand. Dr. Wanaruk memperkenalkan portal PURE/MUREX, menyoroti fitur-fitur utama dan potensi manfaatnya bagi ekosistem penelitian Universitas Mahidol, Thailand.
Selain itu juga membahas integrasi portal berbagai aspek manajemen penelitian, seperti pengajuan proposal proyek, manajemen hibah, dan alat kolaborasi. Temuan awal dari evaluasi yang sedang berlangsung, berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan utama. Potensi portal ini untuk meningkatkan praktik manajemen penelitian dan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan.
Memasuki Session 3 Harnessing Generative AI for Deeper Insights in Academic Research oleh Dr Yoottapong Klinthongchai, Customer Success Manager, Elsevier. “Scopus AI dapat dioptimalkan secara bijaksana dalam membantu peningkatan kualitas publikasi dengan syarat mematuhi etika penulisan karya ilmiah dan publikasi” ungkapnya.
Event dilanjutkan Panel Discussion 1 Defining Impact: Best Practices for Research Evaluation and Strategy. Panel ini akan mengeksplorasi praktik terbaik dan metodologi berbasis data yang diadopsi oleh beberapa Universitas di Asia Tenggara, dalam upaya mereka untuk mendefinisikan Impact of Science.
Para panelis top Asia Tenggara mempelajari metrik dan kerangka kerja yang diperlukan untuk memaksimalkan jangkauan dan signifikansi hasil penelitian. Panel discussion 2 dibahas beberapa aspek yang lebih luas dari dampak kegiatan universitas terhadap ekonomi dan sosial, dan praktik baik apa yang dapat dilakukan untuk menangkap aspek-aspek tersebut, jika hal tersebut dapat ditangkap.
Dengan munculnya AI generatif sebagai alat untuk ilmu pengetahuan dan strategi penelitian, bagaimana hal ini juga dapat mempengaruhi pekerjaan manajemen penelitian termasuk mengartikulasikan dampaknya. []
***
Penulis: Tim Delegasi UNESA untuk Southeast Asia Research Intelligence Forum, ElSEVIER, 2024.
Share It On: