Senin (17/10) RRC melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam hal pendidikan bahasa. Kunjungan Menteri Pendidikan RRC ke kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) itu disambut Mendiknas, M. Nuh. Ia menyampaikan bahwa kerjasama ini akan ditingkatkan dari aspek pendidikan kebahasaan menjadi seluruh pendidikan dan kebudayaan. "Kami berdua sepakat untuk segera membentuk kelompok kerjasama dalam menyusun kegiatan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang mencakup program dan capaian yang akan dievaluasi pertahunnya, " ujarnya.
Dalam kerangka kerja sama ini, Kemdiknas juga akan tetap melanjutkan kerjasama dengan RRC guna memperluas kesempatan bagi warga RRC untuk mempelajari bahasa Indonesia di RRC. Hal itu dilakukan karena jumlah mahasiswa asing asal Cina yang mempelajari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dalam program beasiswa Darmasiswa di Indonesia makin banyak.
Begitu pun sebaliknya, Menteri Pendidikan RRC juga ingin mengembangkan pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia. Saat ini telah terdapat enam pusat Institut Konfisius di Indonesia. Institut ini merupakan institut yang khusus menyediakan pendidikan bahasa Mandarin di seluruh dunia mulai dari staf pengajar, materi bahan ajar, dan sebagainya. Satu di antara enam Konfusius di Indonesia itu ada di Unesa.
Sejak 2009 lalu memang Kemdiknas telah menyetujui Unesa sebagai pusat pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia, khususnya di Indonesia Timur. Bahkan saat itu Unesa merupakan kampus pertama di Indonesia yang membuka program studi S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin. Kepeloporan Unesa dalam pengembangan bahasa Mandarin itu juga terlihat dari lahirnya doktor bidang pendidikan bahasa spesifikasi Mandarin dari Pascasarjana Unesa beberapa waktu lalu. (Bayu_Humas Unesa)
Share It On: