Masyarakat urban diusung ke atas pentas dengan apik. Itulah karya mahasiswa Jurusan Sendratasik, FBS, Unesa pada Kamis malam (12/7), bertempat di gedung pertunjukan Sawunggaling, Unesa Lidah wetan, yang disajikan dalam pementasan musik dan drama bertema Realitas sosial masyarakat urban .
Pementasan tersebut merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar berupa skripsi yang diwujudkan dalam bentuk Karya Akhir Mahasiswa. Mahasiswa musik memilih karya musik. Khusus untuk mahasiswa drama terdapat tiga mahasiswa yang berkarya dalam satu pertunjukan. Ketiga mahasiswa tersebut masing-masing membuat Karya Penyutradaraan (Annisa Dwicahyo), Karya Keaktoran (Lukman Riyadi), dan terakhir karya Artistik (Syaiful Q Basri).
Tak sedikit orang yang berperan dalam proses pembuatan pementasan musik dan drama tersebut. Termasuk didalamnya dosen, mahasiswa sendratasik sendiri, bahkan mahasiswa dari jurusan lain. Pementasan ini tak luput dari peran dosen sebagai pembimbing dan konsultan kami seperti Pak Arif Hidajad S.Sn, M.Pd, Pak Indar Sabri, S.Sn. M.Pd, dan Pak Autar Abdillah S.Sn, M.Si., terang Lukman, ketua pelaksana acara pementasan tersebut. Peran dosen yang senantiasa mendampingi mahasiswa dalam berproses siang malam dan antusisame mahasiswa yang tinggi menjadi salah satu faktor penting yang menyebabkan kesuksesan acara tersebut.
Kemeriahan acara juga didukung oleh banyaknya penonton yang hadir. Penonton tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa Unesa saja, terdapat pula mahasiswa dari universitas lain seperti UGM dan ISI dari Yogyakarta. Selain itu juga terdapat penonton yang berasal dari kalangan pelajar SMA dan komunitas-komunitas drama yang ada di Wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Pementasan ini membuahkan hasil yang cukup baik. Tanggapan positif bermunculan dari dosen, mahasiswa, dan juga penonton. Untuk hasil pertunjukannya, secara visual boleh dikatakan bagus. Namun dalam aspek-aspek lain seperti kerjasama dalam team work, tahapan dalam proses serta kesiapan mental dalam proses masih belum dapat dikatakan berhasil. Tetapi semua kekurangan itu merupakan pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat kelak mereka lulus, tutur Pak Autar Abdillah selaku dosen pembimbing. (CWH Sumiarsih/syt)
Share It On: